Pertanianku — Perusahaan kertas Qianwei Fengsheng di Provinsi Sichuan, Tiongkok, mendaur ulang kotoran hewan dan sisa makanan menjadi tisu toilet, serbet, dan produk rumah tangga lainnya. Perusahaan tersebut bekerja sama dengan China Conservation and Research Center for The Giant Panda terutama untuk membuat tisu dari kotoran panda.

Melansir National Geographic Indonesia, Jumat (22/12/2017), hasil daur ulang tersebut nantinya akan dirilis di pasaran Tiongkok. Hasil daur ulang itu merupakan sebagai bagian dari lini produk “kotoran panda” dan dihias dengan gambar panda yang sedang memakan bambu.
“Mereka mengurus kotoran panda untuk kita,” kata Huang Yan, peneliti di pusat perlindungan panda, kepada Chengdu Business Daily.
Proses mengubah kotoran menjadi kertas umumnya melibatkan pemecahan fruktosa untuk memeras serat. Langkah tersebut terjadi secara alami pada saluran pencernaan panda.
Dua kali dalam seminggu, perusahaan Fengsheng akan mengumpulkan tinja dari tiga panda yang berada di Sichuan. Setelah direbus, dipasteurisasi dan diubah menjadi kertas, kotoran tersebut akan diuji bakteri terlebih dahulu sebelum benar-benar dijual ke pasaran.
Sekotak tisu dari kotoran panda ini akan dijual seharga 43 yuan atau sekitar Rp88 ribu.
“Inovasi ini sama-sama menguntungkan bagi panda dan manusia,” kata Yang Chaolin, presiden perusahaan Qianwei Fengsheng.
Sementara itu, Huang mengungkapkan bahwa 10 kilogram kotoran yang dihasilkan panda setiap harinya, kaya akan serat setelah menyerap frutoksa dari tunas. Selain kotoran ‘berharga’, panda juga memproduksi 50 kilogram sisa makanan setiap harinya. Itu berasal dari kulit bambu yang mereka keluarkan setelah dikunyah.