Pesona Alpukat Ratu Puan Asal Lampung Timur

Pertanianku Alpukat Ratu Puan merupakan varietas lokal yang berasal dari Desa Girimulyo, Kecamatan Marga Sekampung, Lampung Timur. Alpukat ini sudah cukup lama dikembangkan oleh penduduk setempat sehingga termasuk buah yang menjadi salah satu Sumber Daya Genetik (SDG) lokal yang perlu dilestarikan. Masyarakat lokal sudah mengenal varietas ini sejak 1967.

alpukat ratu puan
foto: pixabay

Alpukat Ratu Puan telah terdaftar pada Pusat Perlindungan Varietas Tanaman dan Perizinan Pertanian (Pusat PVTPP) sebagai varietas lokal pada 20 April 2021. Varietas ini berpotensi besar untuk dikembangkan di luar wilayah Kecamatan Marga Sekampung.

Melansir dari bb2tp.litbang.pertanian.go.id, alpukat Ratu Puan sering disebut oleh masyarakat lokal sebagai Siger 1. Nama Ratu Puan merupakan singkatan dari Rangkaian Tugas Program Unggulan Agroforestari Nasional. Program tersebut melibatkan masyarakat Desa Girimulyo untuk memanfaatkan Kawasan Register 38 Gunung Balak untuk lahan pertanian. Para petani tersebut tergabung dalam Kelompok Tani Hutan Agromulyo Lestari yang diketuai Anto Abdul Mutholib.

Alpukat asal Lampung Timur ini memiliki tajuk tanaman yang bundar atau membulat, vigor kuat, dan pola percabangan intensif, serta sebaran percabangan tidak merata. Daun tanaman berbentuk oblong-lanceolate, bagian dasar serta pangkal runcing, dan berwarna kuning-hijau.

Buah tanaman berbentuk clavate dengan panjang mencapai 17,7 cm, diameter 8,8 cm, dan bobot per buah rata-rata 576,3 gram. Terkadang, dijumpai buah alpukat Ratu Puan dengan bobot mencapai 700 gram. Kulit buah tidak memiliki alur sehingga terlihat sangat berkilat.

Ratu Puan memiliki keunggulan berupa produksi yang cukup tinggi. Tanaman sudah bisa memasuki panen perdana saat berumur tiga tahun dengan kisaran hasil rata-rata mencapai 40–60 kg per pohon. Hasil panen tersebut akan terus meningkat seiring bertambahnya umur tanaman. Tanaman induk alpukat Ratu Puan yang telah berumur 42 tahun, produktivitasnya bisa mencapai 711–715 kg per pohon per musim dengan bobot buah rata-rata mencapai 460–576 gram per buah.

Keunggulan lain dari alpukat lokal ini adalah kandungan serat tinggi serta tekstur daging buahnya yang lembut. Oleh karena itu, alpukat ini sangat baik untuk menjaga kesehatan pencernaan.

Harga varietas alpukat ini cukup kompetitif dengan varietas lokal lainnya. Melansir dari cybex.pertanian.go.id, harga per kilogram untuk kualitas super bisa mencapai Rp40.000. Sementara itu, harga untuk buah dengan kualitas biasa mencapai Rp20.000–Rp25.000 per kilogram.