Pertanianku — Mimba (Azadirachta indica) dapat dimanfaatkan sebagai sumber bahan pestisida alami untuk mengendalikan hama. Tanaman ini sudah banyak tersebar di Provinsi Jawa Tengah, Jawa Timur, Bali, dan NTB. Bagian yang dapat dijadikan pestisida adalah daun dan biji mimba.
Ekstrak daun dan biji mimba mengandung senyawa aktif utama azadiraktin. Ekstrak tersebut bisa bersifat sebagai insektisida, fungisida, virusida, nematisida, bakterisida, dan akarisida.
Biji dan daun mimba mengandung azadirachtinmeliantriol, salanin, dan nimbin yang merupakan hasil metabolisme sekunder dari tanaman mimba. Senyawa aktif tersebut tidak langsung membunuh hama secara cepat, tetapi menurunkan daya makan, pertumbuhan, daya reproduksi, proses pergantian kulit, menghambat perkawinan dan komunikasi seksual, penurunan daya tetas telur, serta menghambat pembentukan kitin.
Ekstrak biji dan daun mimba juga bekerja untuk membuat hama mandul. Senyawa aktif yang ada di dalam tanaman mimba sudah terbukti mampu memengaruhi setidaknya 400 serangga.
Keunggulan pestisida alami dari tanaman mimba itu sendiri adalah mudah terurai sehingga kadar residu relatif kecil, dapat digunakan saat tanaman menjelang panen, cara kerja spesifik sehingga aman untuk manusia dan ternak, serta tidak menyebabkan resistensi karena jumlah senyawa aktif lebih dari satu.
Namun, pestisida alami ini tetap memiliki beberapa kekurangan, di antaranya presistensi insektisida yang terkadang kurang menguntungkan dari segi ekonomi, apalagi jika populasi hama tinggi sehingga butuh diaplikasikan berulang-ulang hingga pengendalian maksimal. Selain itu, biaya produksi mahal apalagi jika sumber daya tanaman mimba sulit didapatkan.
Petani harus menggunakannya lebih banyak karena sifat racun pestisida mudah terdegradasi. Selain itu, pestisida perlu direndam terlebih dahulu selama 12 jam atau semalaman untuk menghasilkan ekstrak yang bisa digunakan sebagai pestisida. Dengan kata lain, pembuatannya terbilang cukup lama.
Berdasarkan hasil penelitian, ekstrak air biji mimba 50 gram/liter yang diaplikasikan pada tanaman berumur 8 hari efektif menekan serangan hama lalat kacang, Ophiomyia phaseoli pada tanaman kedelai. Biji mimba yang diekstrak dengan pelarut air 50 gram/liter dan ditambah 0,5 ml perata terbukti efektif menekan serangan tungau merah pada ubi kayu.