Pestisida Nabati untuk Usir Hama Kedelai

Pertanianku — Penggunaan pestisida nabati dapat memberikan banyak keuntungan bagi petani, konsumen, dan lingkungan di sekitar perkebunan. Namun, memang, penggunaan pestisida nabati harus melalui proses uji coba untuk mendapatkan hasil yang maksimal. Salah satu bahan yang dinilai berpotensi menjadi pestisida nabati adalah biji mimba. Pestisida biji mimba dapat diandalkan untuk menangani beberapa hama kedelai.

hama kedelai
foto: Trubus

Sama seperti penggunaan pestisida kimia, pestisida nabati harus digunakan sesuai dengan jenis hama yang menyerang. Oleh karena itu, Anda perlu mengetahui ramuan pestisida yang sesuai dengan jenis hama yang menyerang tanaman kedelai. Tidak hanya biji mimba yang dapat diandalkan untuk mengatasi serangan hama kedelai, berikut ini beberapa formula pestisida nabati untuk mengatasi hama yang menyerang tanaman kedelai.

Biji mimba

Serbuk biji mimba mengandung bahan aktif berupa azadirachtin yang bersifat insektisidal atau menghalau hama. Sifat tersebut dapat membuat hama tidak tertarik untuk mendekati tanaman kedelai. Selain itu, senyawa azadirachtin terbukti efektif membunuh larva dari ordo Lepidoptera dengan mortalitas hingga 85 persen dan dapat membunuh larva Spodoptera bila dikombinasikan dengan nuclear polyhedrosis virus.

Cendawan Beauveria bassiana

Cendawan ini dapat digunakan untuk mengatasi serangan hama kutu kebul, hama pengisap polong, dan hama penggerek polong. Formula yang dapat digunakan adalah Beauveria bassiana dengan konsentrasi 2 gram per liter. Formula pestisida nabati dapat diberikan saat ada serangan dari hama. Sementara itu, untuk pencegahan serangan, Anda bisa memberikan tiga kali ketika tanaman berumur 35 hari, 42 hari, dan 49 hari.

Trichoderma harzianum

Untuk mengendalikan penyakit busuk akar atau pangkal batang, peneliti menyarankan Trichoderma harzianum yang berbentuk tepung untuk diberikan pada benih. Anda bisa menggunakan tepung Trichoderma harzianum sebanyak 50 gram untuk 10 kg benih. Bakteri Trichoderma dinilai dapat membawa manfaat tambahan untuk tanah seperti mengurai bahan-bahan organik dan bertindak sebagai imun untuk tanaman.

Minyak cengkih

Minyak cengkih dapat digunakan untuk mengatasi karat daun dengan dosis 1–2 persen per liter air. Pemberiannya dilakukan ketika serangan penyakit terjadi. Selain itu, minyak cengkih juga bisa diberikan tiga kali untuk pencegahan. Pemberian dilakukan saat tanaman berumur 35 hari, 42 hari, dan 49 hari. Senyawa eugenol yang ada pada minyak cengkih juga bisa dimanfaatkan untuk mengendalikan penyakit yang terbawa oleh benih dan busuk polong hingga 78 persen.