Pesut Mahakam, Hewan Air Tawar yang Terancam Punah

Pertanianku — Mungkin nama pesut tidak begitu asing di telinga orang Indonesia, tetapi sebagian besar dari Anda pasti belum pernah melihat pesut. Hewan ini mirip seperti lumba-lumba, yang membedakan adalah habitatnya. Pesut hidup di air tawar seperti di sungai. Salah satu pesut yang ada di dunia adalah pesut mahakam.

pesut mahakam
foto : Oleh (pembuat) – (sumber), Fair use, https://id.wikipedia.org/w/index.php?curid=821668

Pesut atau irrawady dolphin hanya ada di tiga sungai besar di dunia, di antaranya Sungai Irrawady di Myanmar, Sungai Mekong di Kamboja, dan Sungai Mahakam di Indonesia. Oleh karena itu, nama mahakam disematkan pada pesut yang ditemukan di Indonesia, yaitu Sungai Mahakam.

Pesut bisa tumbuh hingga sepanjang 2,75 meter dengan berat mencapai 90—200 kg. Bentuk kepalanya agak bulat dan merupakan hewan yang bernapas dengan paru-paru. Ini alasannya kenapa ikan pesut sering muncul ke permukaan air. Sebab, pesut membutuhkan oksigen dari udara.

Keberadaan satwa ini dari tahun ke tahun semakin memprihatinkan. Jumlahnya semakin menurun dan berada di ambang kepunahan. Oleh karena itu, ikan pesut ditetapkan sebagai spesies prioritas pada 2018.

Penurunan populasi pesut disebabkan oleh pencemaran lingkungan yang terjadi di Sungai Mahakam. Pencemaran tersebut disebabkan oleh aktivitas industri yang berada di dekat sungai. Selain itu, ikan pesut menggunakan sonar untuk berkumpul dengan kawanannya. Lokasi pinggiran sungai yang sudah terlalu padat membuat mereka sulit berkomunikasi sehingga pesut sering kali tertabrak oleh perahu.

Di Indonesia, berkembang sebuah cerita legenda yang menceritakan kehadiran pesut di Sungai Mahakam. Dikisahkan ada kakak beradik yang sedang mencari kedua orangtuanya. Ibunda mereka sudah meninggal kaena sakit dan ayahnya memutuskan untuk menikah lagi.

Suatu hari, mereka berdua ditugaskan untuk pergi ke hutan mencari kayu bakar. Setelah kembali ke rumah, mereka berdua mendapati ibu tiri dan ayah mereka sudah pergi meninggalkan rumah. Akhirnya, kakak beradik itu memutuskan untuk pergi mencari keberadaan orangtuanya pada esok hari.

Setibanya di suatu dusun, sang kakak menemukan sebuah rumah yang di depannya terdapat jemuran baju. Di jemuran tersebut tampak baju yang mereka kenal, yaitu baju ayah mereka. Setelah yakin bahwa itu rumah kedua orangtuanya, mereka akhirnya masuk ke rumah dan mendapati nasi di meja makan. Karena sedang lapar, mereka berdua langsung menyantap nasi tersebut.

Setelah selesai makan, mereka berdua merasa kepanasan dan akhirnya langsung loncat ke sungai dan berubah menjadi pesut.