Petani Bali Tetap Bersemangat Menyambut Panen Raya Padi

Pertanianku — Masih menjadi waktunya panen raya bagi para petani di Indonesia, kini giliran Provinsi Bali yang melakukan panen raya padi pada lahan seluas 347 hektare dari potensi 461 hektare yang siap panen. Bali merupakan salah satu provinsi yang terdampak virus corona dan mengalami penurunan ekonomi secara drastis.

panen raya padi
foto: pixabay

Sektor wisata yang menjadi salah satu penyumbang ekonomi di pulau ini kini sangat lesu dan semakin mengkhawatirkan. Mengambil hikmah dari tragedi bom Bali, situasi saat ini hanya pertanianlah yang menjadi tumpuan utama untuk tetap menjalankan roda perekonomian, khususnya untuk memenuhi kebutuhan pangan masyarakat.

Menurut kepala BPTP Bali I Made Rai Yasa, setelah dikeluarkan kebijakan work from home (WFH) oleh pemerintah guna mengendalikan angka penyebaran Covid-19, petani di Bali akan tetap bekerja untuk menjaga stabilitas pangan bagi masyarakat. Menurut hasil pantauan di lapangan, petani di Bali sudah memanen pada luasan lahan 347 hektare.

“Sementara para pejuang kesehatan serta seluruh masyarakat sedang berjuang untuk mengatasi wabah virus corona, para petani di Bali juga berjuang demi menjaga ketahanan pangan kita semua,” ujar Rai Yasa seperti dikutip dari laman pertanian.go.id.

Daerah-daerah yang sudah melakukan panen padi adalah Kabupaten Buleleng tepatnya di Subak Banyuning, Desa Bayuning, Kecamatan Buleleng. Pada daerah tersebut sudah dipanen padi varietas Ciherang dengan tingkat produktivitas 6,5 ton/hektare pada lahan seluas 2 hektare.

Selanjutnya, panen padi dilaksanakan di Subak Munggu, Desa Munggu, Kecamatan Mengwi Kabupaten Badung pada lahan seluas 230 hektare yang semula berpotensi seluas 240 hektare. Varietas padi yang digunakan pada daerah tersebut adalah Cigeulis dengan produktivitas rata-rata 6,5 ton/hektare.

Panen juga dilaksanakan di Kabupaten Jembrana dan Kabupaten Klungkung, tepatnya di Subak Spa selatan Desa Pengambangen, Kecamatan Negara. Pada Kabupaten Jembrana akan dipanen padi varietas Ciherang seluas 5 hektare dari potensi 60 hektare. Sementara di Desa Gunaksa, para petani sudah memanen 110 hektare padi varietas Ciherang dengan produktivitas sekitar 8 ton/hektare.

Terakhir, Kabupaten Tabanan yang merupakan daerah sentra produksi beras di Bali juga sudah melaksanakan panen varietas Ciherang pada lahan seluas 25 hektare.