Pertanianku — Petani identik dengan pekerjaan yang berhubungan langsung dengan lahan dan tanaman. Namun, berbeda halnya dengan petani modern. Sedikit berbeda dengan petani konvensional atau petani pada umumnya, petani modern hanya membutuhkan tanah atau lahan yang tidak terlalu luas.

Untuk menjadi petani modern, kita tidak memerlukan lahan berhektar-hektar dengan penggunaan traktor atau banyak sapi untuk membajak. Kita tetap bisa memulai bisnis ini dengan modal terbatas. Komoditas yang ditanam pun tidak melulu padi. Menanam sayur-sayuran organik juga akan menghasilkan keuntungan.
Banyak orang yang kini lebih suka mengonsumsi sayur-sayuran organik dan makanan olahan dari sayuran organik karena dinilai lebih sehat. Gaya hidup sehat orang-orang ini bisa kita manfaatkan sebagai peluang usaha, yakni dengan menjadi petani modern yang menanam sayur-sayuran organik.
Selain menanam, kita bisa juga membuka usaha kuliner dengan bahan dasar sayuran organik yang kita panen. Hal ini akan menaikkan nilai jual. Jika memang di desa masyarakatnya masih kurang peduli dengan kesehatan dan makanan sehat seperti sayuran organik, kita bisa menjualnya di kota atau menjadi supplier sayuran organik di supermarket.
Untuk menjadi petani organik atau petani modern di desa, kita perlu lahan setidaknya 15—40 meter. Tidak perlu berhektar-hektar karena dengan lahan yang terbatas ini kita tetap bisa menghasilkan. Lahan yang diperlukan adalah lahan basah. Meskipun teknik menanam tanpa lahan seperti hidroponik sudah ada, tetap ada tanaman yang lebih baik jika ditanam pada lahan basah.
Menjadi petani modern, kita wajib tahu dan memiliki banyak informasi mengenai pengelolaan pertanian modern. Apalagi, bagi Anda yang tertarik untuk menanam tanaman organik, memang kita perlu berhati-hati dalam pengelolaannya karena terbilang cukup riskan. Namun, jangan khawatir, karena kini tersedia banyak sumber informasi yang menyediakan info tentang hal tersebut.
Selain itu, menjadi petani modern pemula kita juga wajib tahu tentang bibit tanaman. Kita wajib memperkirakan tanaman apa yang sekiranya “ramai” di pasaran dan tanaman apa yang kurang diminati. Perawatan dan penanganan hama juga wajib kita ketahui, bagaimana pencegahan dan penanganan sayuran apabila terkena hama, serta informasi penting lainnya.
Namun, hal tersebut tidak perlu menjadi alasan untuk mengurungkan niat menjadi petani organik. Sebab, dengan modal yang sedikit, lahan yang sempit, kita bisa memperoleh keuntungan dari penjualan sayuran yang kita tanam.