Pertanianku — Benih merupakan salah satu kunci yang menentukan tingkat produktivitas tanaman. Namun, salah satu kendala yang kerap dialami oleh para petani adalah persediaan benih yang kurang memadai, apalagi benih yang berasal dari varietas unggulan. Menghasilkan benih mandiri sendiri menjadi salah satu solusi agar petani dapat menanam kedelai yang bagus sepanjang tahun, tidak bergantung pada ketersediaan benih.
Petani di Desa Tunggul Wulung, Kecamatan Pandaan, Kabupaten Pasuruan, selalu menanam kedelai di pematang sawah atau galengan untuk dijadikan benih. Penanaman benih yang dilakukan pada pematang sawah bertujuan agar setelah padi dipanen, benih kedelai sudah tersedia dan siap tanam pada masa kering yang biasanya dimanfaatkan untuk budidaya kedelai.
Kebiasaan menghasilkan benih secara mandiri di Desa Tunggul Wulung sudah berlangsung secara turun-temurun. Desa tersebut sudah dikenal sebagai salah satu sentra kedelai di daerah Kabupaten Pasuruan.
Jenis kedelai yang ditanam oleh para petani di Desa Tunggul, Wuung, Kecamatan Pandaan adalah varietas wilis. Varietas tersebut sudah dirilis oleh Kementerian Pertanian pada 1983 dan sudah bisa dibeli oleh petani dari BBI Bedali Lawang pada 2000. Hingga saat ini, benih tersebut sudah digunakan secara turun-temurun.
Peneliti pada Balai Penelitian Tanaman Aneka Kacang dan Umbi (Balitkabi), Dr. Muchlis Adie, menyampaikan bahwa banyak manfaat yang bisa dirasakan oleh para petani dari menanam kedelai dengan memanfaatkan galengan atau pematang sawah. Petani bisa mendapatkan keuntungan tambahan dan juga bisa menjadi media pengendali musuh alami padi sehingga bisa menekan angka serangan hama tanaman padi.
“Selain menambah pendapatan dan mengurangi biaya produksi, tanaman kedelai tersebut juga berfungsi sebagai tanaman refugia sehingga mengurangi risiko serangan hama penyakit yang menyerang tanaman pokok/tanaman padi,” tutur Muchlis seperti dilansir dari laman litbang.pertanian.go.id.
Namun, sayangnya, varietas kedelai yang digunakan oleh petani di Desa Tunggul Wulung masih varietas lama. Saat ini Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian (Balitbangtan) sudah memiliki beberapa varietas kedelai terbaru yang lebih unggul, seperti Detap 1 (tahan pecah polong), Devon 1 dan Devon 2 (kandungan isoflavon tinggi), Dering 1 (toleransi kekeringan), dan masih banyak lagi.