Pisang Bajo Asal Sukabumi Siap Jadi Komoditas Ekspor

Pertanianku — Kabupaten Sukabumi telah mendapatkan alokasi dana APBN untuk pengembangan kawasan Kampung Pisang. Salah satu Kampung Pisang yang berada di Desa Warung Kiara, Kabupaten Sukabumi, baru saja melakukan panen perdana. Jenis pisang yang ditanam di kawasan tersebut adalah pisang bajo.

pisang bajo
foto: Pixabay

Direktur Jenderal Hortikultura, Prihasto Setyanto, mengapresiasi keberhasilan Kampung Pisang di Desa Warung Kiara. Prihasto berharap pengembangan ini terus berlanjut sehingga dapat menghasilkan pisang yang dapat diekspor.

“Selamat atas panen perdananya. Sukabumi selama ini dikenal dengan pisang ambon. Saat ini, juga dapat turut dikenal sebagai penghasil pisang bajo. Kemudian, mewujudkan pengembangan kawasan yang berorientasi ekspor adalah kebijakan Kementan di bawah arahan Bapak Menteri SYL (Syahrul Yasin Limpo). Oleh karena itu, saya harap pengembangan Kampung Pisang Bajo ini dapat terus berlanjut hingga mampu menghasilkan pisang berkualitas ekspor,” tutur Prihasto seperti dilansir dari laman hortikultura.pertanian.go.id.

Direktur Buah dan Florikultura, Liferdi Lukman, menjelaskan, pisang ini merupakan jenis pisang baru. Kualitas dari jenis pisang ini diharapkan dapat menembus pasar ekspor.

“Pisang bajo ini memang pendatang baru di dunia perpisangan. Tetapi, jangan heran kalau pisang bajo menjadi harapan. Kita lihat kualitasnya. Ukurannya jumbo, rasanya manis, dan kulitnya mulus. Saya harap pisang bajo dapat tembus ke pasar mancanegara,” ujar Liferdi.

Liferdi melanjutkan, Kementerian Pertanian akan mempromosikan buah-buah melalui program ODICOFF (One Day with Indonesian Coffee, Fruits, and Floriculture), dan pisang bajo menjadi salah satu komoditas buah yang dipromosikan.

“Kami berharap pisang bajo dapat berpartisipasi dalam ODICOFF 2022 nanti agar bisa meraih pasar dan kerja sama baru secara internasional. Untuk mewujudkannya, diperlukan kerja sama dari berbagai pihak demi menghasilkan kualitas pisang bajo yang terbaik dan sesuai dengan keinginan pasar ekspor,” terang Liferdi.

Pemulia benih dan breeder varietas pisang bajo, I Gusti Made Gama, memaparkan keunggulan dari jenis baru ini. Pisang jenis ini memiliki daging buah garing, rasanya manis, dan beraroma khas pisang barangan. Keunggulan lainnya terletak pada ukuran yang cukup besar dengan bobot per sisirnya mencapai 3 kg.

“Pisang ini saya kerjakan cukup lama untuk memastikan kestabilan dan keunggulannya. Tadi saya lihat di lapangan hasilnya cukup bagus dan besar. Untuk 1 sisir, beratnya mencapai 3 kilogram. Saya harap ke depannya pisang ini dapat menembus pasar dunia dan untuk mencapai hal tersebut dibutuhkan kerja sama berbagai pihak, baik dari swasta maupun pemerintah,” tutur I Gusti Made Gama.