Pertanianku — Direktur Jenderal Hortikultura, Prihasto Setyanto, menyebutkan, pisang mas kirana merupakan komoditas yang menjadi primadona di pasar domestik dan prospektif di pasar ekspor. Hal tersebut terlihat dari kondisi pasar ekspor komoditas asal Lumajang ini terbilang luar biasa.
“Pengembangan pisang mas kirana didukung semua pihak. Kementan telah bekerja sama dengan Dinas Koperasi dan UMKM, jadi ini bisa jadi tonggak pengungkit program Direktorat Jenderal (Ditjen) Hortikultura, yakni pengembangan Kampung Hortikultura, khususnya Kampung Pisang Mas Kirana dengan kelembagaan ekonomi petani berbasis korporasi di antaranya melalui koperasi dan pengembangan UMKM Hortikultura,” jelas Sekretaris Ditjen Hortikultura, Retno Sri Hartati Mulyandari seperti dikutip dari laman hortikultura.pertanian.go.id.
Direktur Buah dan Florikultura, Liferdi Lukman, menjelaskan, pisang mas kirana merupakan salah satu buah khas asal Kabupaten Lumajang. Pisang mas ini berwarna kuning cerah serta ukuran dan rasanya disukai oleh pasar domestik ataupun lokal.
Saat ini pisang mas asal Lumajang dikembangkan di tiga kecamatan di lereng Gunung Semeru, yakni Kecamatan Senduro, Pasrujambe, dan Gucialit.
Bupati Lumajang, Thoriqul Haq menegaskan pisang mas kirana dapat tumbuh subur di Kabupaten Lumajang karena sudah menjadi budaya dan sosial kultural masyarakat Lumajang. Pihaknya sudah melakukan berbagai kebijakan strategis untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui budidaya yang bekerja sama dengan berbagai perguran tinggi dan lembaga litbang untuk menciptakan inovasi dan penerapan teknologi dari hulu ke hilir.
“Hampir setiap masyarakat menanam pisang di halaman. Kami juga sedang melakukan langkah pengalihan tanaman yang tadinya berbasis pupuk kimia menjadi pupuk organik,” ujar Thoriqul Haq.
Thoriqul menyadari pasar pisang mas masih belum tersambung ke pasar berbasis industri. Selain itu, pemasaran untuk pisang khas Lumajang ini masih mengalami keterbatasan karena kapasitas produksinya yang masih terbatas juga, meskipun sebetulnya permintaan ekspor terbilang tinggi.
Kepala Dinas Pertanian Lumajang, Paiman, menjelaskan, permintaan pisang mas kirana sangat tinggi karena kualitasnya terjamin dengan sistem budidaya organik. Terkait dengan adanya global Good Agricultural Practices (GAP), pihaknya sudah bekerja sama dengan Kemenkumham untuk mengidentifikasi terkait persyaratan yang harus dipenuhi untuk mendapatkan sertifikasi Global GAP dan Indikasi Geografis untuk pisang mas sebagai Produk khas Lumajang.