Pneumatic Seeder, Alat Canggih Percepat Penanaman

Pertanianku — Fokus pemerintah, khususnya Kementerian Pertanian, dalam mengatasi ketersediaan pangan cukup besar dengan mendukung perkembangan tanaman pangan di berbagai daerah dengan mengeluarkan Pneumatic Seeder. Tanaman pangan sendiri merupakan komoditas penting yang menghasilkan berbagai bahan pangan sebagai sumber energi yang berfungsi untuk menopang kehidupan manusia.

Pneumatic Seeder
foto: Kementerian Pertanian Badan Litabng Pertanian

Tanaman pangan yang diprioritaskan oleh pemerintah Indonesia ada empat jenis tanaman, yaitu padi, jagung, kedelai, dan ubi kayu (pajale). Pemerintah melakukan program peningkatan pajale dengan tujuan guna mencapai swasembada pangan yang berkelanjutan. Swasembada merupakan keadaan suatu negara yang mampu memenuhi kebutuhannya sendiri dalam bidang pangan.

Dalam mendukung program pencapaian swasembada pangan agar terus meningkat, pemerintah telah menetapkan suatu Pencapaian Swasembada Pangan Berkelanjutan yang harus dicapai dalam kurun waktu tiga tahun.

Untuk meningkatkan hasil pertanian pangan agar lebih cepat dan efesien dibutuhkan dukungan mekanisasi pertanian yang baik. Sebab, kunci utama dari ketersediaan bahan pangan adalah prduktivitas tanaman pangan. Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian melalui Unit kerja Balai Besar Pengembangan Mekansisasi Pertanian (BBP Mektan) telah berhasil melakukan rekayasa mesin tanam padi, jagung, dan kedelai dengan menggunakan sistem pneumatic.

Pneumatic Seeder yang telah dikembangkan oleh BBP Mektan mempunyai kapasitas kerja selama 0,8—1 jam per hektare, dengan jumlah baris tanam sebanyak 6—8 yang dapat disesuaikan dengan pola tanam yang dibutuhkan. Pneumatic ditarik oleh traktor roda 4 minimal 80 HP dan telah dilengkapi oleh alur pemupukan sehingga petani hanya perlu melakukan pemupukan lanjutan dan tindakan perawatan.

Pengenalan alat terbaru hasil BBP Mektan dilakukan di Kecamatan Mande, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, pada 13 November 2019. Peserta yang menghadiri acara penyuluhan alat terbaru ini adalah para petani. Mereka sangat bersemangat dan optimis dalam menyambut alat terbaru ini.

“Alat ini sangat cocok dan bermanfaat dalam proses pertanaman palawija dan mendukung program peningkatan produksi pajale di sini yang cenderung lahannya berupa hamparan. Selain cepat, efisien, dan ekonomis, kami berharap pemerintah dapat memberikan bantuan untuk alat ini,” ujar Rahmat, salah seorang penyuluh seperti dikutip dari laman Kementerian Pertanian Badan Litbang Pertanian.

Menurut Rahmat, seorang petani saat sudah memasuki musim tanam sulit untuk mencari tenaga kerja. Jika pun ada, bayaran untuk tenaga kerja mahal sehingga membuat ongkos produksi menjadi mahal. Dengan hadirnya alat ini, diharapkan mampu menghemat biaya produksi.