Pertanianku — Pohon damar merupakan jenis pohon asli Indonesia. Agar tumbuh dengan subur, damar harus tumbuh di bawah naungan atau lingkungan yang sejuk saat tanaman masih muda berumur 1—2 tahun. Nama damar sendiri diberikan oleh masyarakat karena pohon ini memproduksi kopal (getah).

Getah damar sendiri biasanya digunakan untuk pembuatan cat, vernis, spiritus, plastik, bahan siing, pelapis tekstil, bahan water proofing, tinta cetak, dan masih banyak lagi industri yang membutuhkan getah damar.
Di Indonesia, damar sering dijadikan sebagai pohon peneduh karena tajuk pohon yang rimbun. Selain itu, pohon ini sering dijadikan sebagai pohon penghias jalan karena jika pohon damar ditanam berjajar berbaris sesuai garis lurus, barisan pohon terlihat sangat menarik. Persebaran pohon damar di Indonesia sudah cukup meluas, seperti di Sumatera, Kalimantan, Sulawesi, Maluku, dan Papua.
Pohon damar merupakan pohon besar dan tingginya dapat mencapai 65 meter. Bentuk batang bulat silindris dengan diameter lebih dari 1,5 meter. Daunnya berbentuk jorong dengan panjang 6—8 cm dan lebar 2—3 cm, meruncing ke ujung yang membundar. Pohon ini dapat tumbuh di tanah berdrainase baik dan toleran terhadap tanah padat dan asam.
Bibit damar berasal dari buah yang dihasilkan oleh pohon di sepanjang tahun. Benih yang baik diambil dari buah masak yang berasal dari pohon yang sudah berumur lebih dari 20 tahun. Buah yang sudah masak ditandai dengan warna kulit kerucut hijau tua atau kecokelatan dan buah melebar.
Sebelum ditanam, lahan harus diolah terlebih dahulu, Penanaman pohon sebaiknya dilakukan pada saat bulan basah atau musim hujan. Biasanya, pohon ini ditanam dengan pola tumpangsari dan ditanam di antara larikan tanaman pangan sehingga berfungsi sebagai pohon pelindung.
Di luar Pulau Jawa, pohon damar biasanya ditanam bersamaan dengan pohon sengon. Pohon yang masih berumur di bawah 2 tahun biasanya harus diberi naungan. Setelah 2 tahun, pohon baru dapat ditanam di lahan yang terpapar sinar matahari.
Perawatan damar sama dengan kayu lainnya, seperti penyiraman, penyulaman, serta pemeliharaan dari hama dan penyakit. Setelah 10 tahun, damar akan menghasilkan getah yang sudah dapat dipanen dengan cara melukai kulitnya dan dikumpulkan getahnya selama empat hari.
Kayu damar baru dapat dipanen saat sudah berumur lebih dari 15 tahun. Pemanenan dapat dilakukan dengan sistem tebang habis dengan permudaan buatan. Kayu yang dihasilkan dari tanaman yang berumur lebih dari 20 tahun akan sebesar 20—30m3/hektare/tahun. Kayu damar bernilai tinggi karena sering dibutuhkan untuk pertukangan, pulp¸dan kayu lapis.