Pertanianku — Kenanga adalah tanaman asli Indonesia yang penyebarannya sudah sampai ke Cina bagian selatan dan Australia bagian utara. Pohon kenanga terkenal dengan kayunya yang berkualitas, terutama untuk bahan perangkat audio atau perangkat kedap suara dan perkakas rumah tangga.
Selain kayunya yang berkualitas, pohon kenanga juga menghasilkan minyak atsiri yang merupakan komoditas andalan Indonesia. Sudah sejak lama Indonesia terkenal sebagai negara pengeskpor minyak kenanga yang lebih dikenal sebagai jawa cananga oil.
Ada anggapan bahwa seseorang yang menanam kenanga, jangan mengharapkan hasil bunganya, anggap saja sedang menanam kayu. Namun, sebelum kayu tersebut bisa ditebang, akan menghasilkan bunga yang mendatangkan keuntungan.
Tinggi pohon kenanga bisa mencapai 5—20 m. Namun, ada juga tanaman kenanga berjenis perdu yang tingginya hanya 1—2 m. Tanaman ini bisa mencapai usia puluhan tahun. Bunga kenanga akan muncul di batang atau ranting bagian atas. Bunganya akan mengeluarkan aroma harum yang khas.
Tanaman ini kini sudah tidak ada yang tumbuh liar, tetapi sengaja ditanam untuk dibudidayakan. Perbanyakan pohon ini dapat dilakukan secara generatif melalui biji, dan bisa juga dilakukan secara vegetatif yang dilakukan melalui setek, okulasi, atau cangkok.
Biji yang dapat dijadikan benih berasal dari buah yang matang. Biji disemai dalam baki semai yang sudah berisi media. Sebaiknya, biji yang digunakan memiliki kadar air kurang dari 50 persen sehingga dapat cepat berkecambah dan tumbuh.
Sinar matahari di atas 10 persen dapat mempercepat perkecambahan biji yang biasanya akan muncul setelah satu bulan. Kenanga yang diperbanyak dengan cara generatif biasanya digunakan untuk diambil minyak atsirinya.
Cara paling mudah untuk melakukan perbanyakan kenanga adalah dengan setek atau cangkok. Lahan yang akan digunakan harus dibersihkan terlebih dahulu dari gulma yang tumbuh karena tanaman gulma akan mengganggu pertumbuhan tanaman pokok. Gulma akan bersaing dengan tanaman pokok dalam memperoleh ruang tumbuh.
Kayu kenanga tergolong keras. Namun, penebangan lebih dianjurkan dilakukan pada musim hujan. Pada musim kemarau, kayu menjadi kering sehingga mudah pecah. Penebangan sebaiknya menggunakan gergaji tangan atau gergaji rantai dengan sistem takik rebah dan takik balas. Setelah dipanen, kayu harus segera dibawa ke tempat pengolahan.
Kayu kenanga memiliki kelembapan tinggi sehingga mudah terserang cendawan dan jamur jika tidak segera diolah atau dibiarkan begitu saja. Kayu kenanga memiliki nilai ekonomi yang tinggi karena dapat diolah menjadi apa saja.