Pertanianku — Pohon zig zag atau sig sag (Euphorbia tithymaloides) sering ditanam sebagai tanaman hias karena memiliki bentuk daun yang unik. Tanaman yang umum dijumpai di Indonesia ini ternyata bisa digunakan sebagai penawar racun yang disebabkan oleh gigitan lipan dan kalajengking. Oleh karena itu, tanaman ini sering disebut sebagai penawar lipan atau pokok lipan.
Bagian tanaman untuk mengobati racun lipan dan kalajengking adalah getah. Getah hanya tinggal dioleskan pada bagian tubuh yang terkena gigitan lipan atau kalajengking.
Bagian daun, batang, dan getah mengandung epifriendelanol acetat, beta-sitosterol. Pohon zig zag memiliki rasa asam dan agak beracun dengan kandungan epifriedelanol acetat serta betasitosterol sehingga dapat digunakan untuk meredakan bengkak, menghentikan pendarahan (hemostatic), dan membersihkan panas serta racun.
Tanaman ini juga bisa digunakan sebagai obat luar untuk mengobati penyakit kulit, luka akibat terkena benda tajam, luka borok, koreng, serta mata merah akibat bengkak.
Bagian tanaman yang digunakan untuk mengatasi luka karena terpotong benda tajam adalah daun dan batang tanaman.
Hingga saat ini masih belum ada literatur yang membahas efek samping penggunaan pohon zig zag sebagai obat herbal. Namun, tidak dianjurkan untuk menggunakan tanaman ini sebagai obat herbal dalam dosis yang berlebihan.
Pohon zig zag merupakan tanaman semak yang dapat tumbuh hingga setinggi 3 m. Daun tanaman tunggal, tersusun saling berhadapan, tidak bertangkai, panjangnya mencapai 3—8 cm, dan tulang daun menyirip.
Tanaman ini sangat mudah dijumpai di penjual tanaman hias karena termasuk tanaman yang disukai oleh masyarakat Indonesia. Pohon zig zag sering dirawat di taman-taman sebagai tanaman pagar karena sifatnya yang tumbuh seperti semak, di pekarangan rumah, dan tanaman yang dirawat di daerah pemakaman.
Pohon zig zag sudah sejak lama digunakan sebagai obat tradisional oleh masyarakat dan terkadang sering digunakan sebagai pakan ternak karena mudah didapatkan.
