Pola Pemanenan Pada Tumbuhan Kayu Jati

Pertanianku – Pola pemanenan dapat dilakukan dalam dua sistem yang secara umum telah berkembang dalam mekanisme pola produksi tanaman jati. Kedua cara tersebut yaitu pemanenan langsung dan pemanenan tidak langsung.

Panen Kayu Jati

  1. Pemanenan langsung

Pemanenan secara langsung merupakan panen yang dilakukan pada seluruh tegakan pohon jati (tebang habis). Kayu hasil tebangan lalu dipotong-potong sesuai sortimen komersial dan atau sesuai permintaan konsumen. Selanjutnya, kulit-kulit batang dibersihkan sehingga diperoleh batang yang bersih. Batang yang bersih ini kemudian diangkut ke areal tempat pengumpulan kayu (TPK).

Pengulitan batang dapat dilakukan di areal penanaman atau di tempat pengumpulan kayu (TPK). Pengulitan batang ini umumnya dilakukan oleh masyarakat setempat yang tidak diberi upah karena mereka memanfaatkan hasilnya (kulit batang) sebagai bahan bakar. Bahkan, bila pengulitannya bagus, kulit batang jati ini bisa dipergunakan untuk dinding rumah.

  1. Pemanenan tidak langsung

Pemanenan tidak langsung merupakan panen yang disesuaikan dengan kebutuhan (tebang pilih). Cara ini umumnya dilakukan pada tegakan jati tidak seumur atau hutan campuran. Pola ini juga dapat dipraktikkan untuk kegiatan tebang butuh atau penjarangan komersial.

Pemanenan tidak langsung (tebang pilih) dilakukan dengan cara peneresan kulit batang secara melingkar sehingga pohon secara perlahan akan mengalami kematian. Umumnya, dalam kurun waktu sekitar 3—5 bulan, pohon yang diteres akan kering. Selanjutnya, pohon yang telah mati ini ditebang. Dalam kondisi mati, kulit batang umumnya telah terkelupas. Kulit batang ini dimanfaatkan oleh masyarakat sebagai bahan bakar. Kayu hasil tebangan dapat langsung dipotong-potong sesuai sortimen yang dikehendaki pasar dan atau atas permintaan konsumen.

Teknis penebangan sekarang telah mengalami perubahan. Dahulu batang jati ditebang dengan letak tebang minimal antara 10—20 cm di atas permukaan tanah. Namun, dengan berkembangnya nilai artistik, pangkal dan perakaran tanaman jati dapat diproses sebagai perlengkapan rumah tangga serta memiliki nilai komersial cukup tinggi. Oleh karenanya, sekarang pola pemanenan dilakukan dengan cara menggali seluruh komponen batang hingga akarnya.

 

Sumber: Buku Kayu Jati Paduan Budi Daya dan prospek bisnis