Pertanianku — Tanaman lada bisa dipelihara secara polikultur dengan tanaman pangan semusim, seperti jagung, kacang tanah, kacang hijau, kedelai, dan ubi kayu. Tanaman tersebut bisa dijadikan tanaman sela di antara barisan tanaman lada yang ditanam dengan jarak antarbaris sekitar 2,5 m.

Sistem polikultur dapat menjadi sumber pendapatan tambahan selain pendapatan utama dari komoditas lada. Dengan begitu, petani bisa mendapatkan keuntungan yang lebih besar dari kebun lada.
Teknik perawatan pada sistem polikultur agak sedikit berbeda dengan tanaman yang ditanam dengan sistem monokultur. Teknik perawatan yang digunakan harus disesuaikan dengan tanaman pangan semusim yang ditanam.
Di sekitar tanaman lada harus ada ruang kosong yang tidak ditanami oleh tanaman sela untuk beberapa radius tertentu. Ruang kosong tersebut berfungsi untuk menjaga suplai cahaya, air, dan nutrisi tanaman lada sehinga pertumbuhannya tidak terganggu dengan tanaman sela.
Ukuran ruang kosong yang perlu disiapkan untuk lada panjat dengan jarak tanam 3 m × 2,5 m pada tahun pertama sekitar radius 0,5 m, tahun ke-2 hingga tahun ke-4 sekitar 0,75 m, dan tahun ke-5 hingga tahun ke-6 sekitar 1,0 m.
Sementara itu, untuk lada perdu, ruang kosong yang perlu disiapkan pada tahun ke-1 hingga ke-4 secara berturut-turut sekitar 0,3 m; 0,75 m; 0,45 m; dan 0,5 m. Setelah tanaman lada memasuki tahun ke-5, tanaman sudah tidak memerlukan area yang kosong.
Selain tanaman semusim, tanaman lada juga bisa ditanam bersamaan dengan tanaman tahunan seperti pohon kelapa. Jenis tanaman yang dapat dipilih adalah tanaman yang tidak mudah mematahkan batangnya seperti tanaman eucalyptus. Lada juga bisa ditanam bersama dengan pohon karet.
Teknik pemeliharaan yang digunakan hampir sama seperti tanaman pangan semusim. Perbedaannya hanya terletak pada naungan. Petani tidak perlu memberikan naungan yang terlalu berat untuk tanaman lada. Selain itu, tanaman tahunan yang dijadikan tanaman sela harus rajin dipangkas, agar cahaya dapat tetap masuk mengenai tanaman lada yang berada di bawahnya, minimal sebanyak 70 persen.