Pertanianku — Tanaman lada dapat ditanam dengan polikultur, yakni ditanam bersama dengan tanaman lain seperti tanaman pangan semusim. Pola polikultur memang dapat membuat luas tanam lada sedikit berkurang, tetapi pola ini dapat memberikan banyak keuntungan kepada petani, seperti keuntungan materi berupa pendapatan.
Tanaman pangan semusim yang dapat ditanam bersama lada adalah jagung, kacang tanah, kacang hijau, kedelai, dan ubi kayu. Tanaman pangan dapat ditanam di antara barisan lada panjat dan lada perdu.
Di antara lada panjat dengan jarak antarbarisan 2,5 m, tanaman semusin dapat ditanam pada bidang tanam selebar 1,0 m dengan jarak tanam normal. Dengan demikian, lahan yang bisa dimanfaatkan untuk tanaman semusim adalah sekitar 4.000 m2 dari tiap hektare lahan lada panjat.
Sementara itu, di antara lada perdu monokultur yang berjarak tanam 1,5 m × 1,0 m dapat ditanam tanaman satu atau dua baris tanaman semusim sampai dengan umur dua tahun setelah tanam.
Teknik perawatan yang diberikan untuk lada yang ditanam dengan polikultur bersama tanaman pangan semusim pada dasarnya sama seperti tanaman rempah-rempah ini yang ditanam dengan pola monokultur. Petani hanya perlu memerhatikan ruang kosong di sekitar tanaman lada dan tidak menanam tanaman semusim pada radius tertentu sesuai dengan pertumbuhan tanaman rempah-rempah ini.
Ruang kosong tersebut berfungsi untuk menjaga suplai cahaya, air, dan nutrisi sehingga tanaman tidak perlu berkompetisi dengan tanaman pangan semusim. Ruang kosong yang perlu disediakan untuk lada panjat dengan jarak tanam 3 m × 2,5 m pada tahun ke-1 adalah radius 0,5 m.
Radius tersebut akan meningkat setelah tanaman semakin bertambah umur. Tahun ke-2 sampai ke-4 radius 0,75 m, serta tahun ke-5 dan ke-6 adalah radius 1,0 m.
Sementara itu, area yang harus dikosongkan untuk lada perdu pada tahun ke-1 hingga ke-4 secara berturut-turut sekitar 0,3 m, 0,375 m, 0,45 m, dan 0,5 m. Setelah tanaman memasuki tahun ke-5, tidak ada area yang kosong.
