Potensi Pengembangan Minyak Asiri Indonesia

Pertanianku – Pengembangan komoditas minyak asiri sangat ditentukan oleh potensi sumber daya yang dimiliki, yaitu potensi keanekaragaman tanaman aromatik (penghasil minyak asiri) dan potensi kesesuaian lahan (lingkungan).

Ragam Bahan dan Fungsi Minyak Asiri

Indonesia kaya akan keanekaragaman/plasma nutfah tanaman aromatik yang menghasilkan minyak asiri. Diperkirakan, terdapat 160—200 jenis tanaman aromatik yang berpotensi untuk dibuat minyak asirinya. Dalam dunia perdagangan, terdapat sekitar 80 jenis minyak asiri yang beredar.

Berdasarkan kondisi yang terjadi saat ini, budi daya tanaman aromatik di Indonesia dapat dikategorikan menjadi 3 kondisi, yaitu sudah berkembang, sedang berkembang dan potensial untuk dikembangkan. Adapun jenis-jenis tanaman tersebut dapat dilihat pada Tabel 4.

Untuk minyak asiri seperti nilam, akar wangi, serai wangi, dan kenanga, pengembangan diarahkan pada peningkatan mutu dengan penggunaan benih unggul dan cara pengolahan (penanganan bahan tanaman dan penyulingan) yang tepat. Selain itu, dukungan teknologi budi daya yang direkomendasikan dengan SOP (standar operasional prosedur) dan efisiensi usahatani yang tepat akan meningkatkan daya saing minyak asiri Indonesia di pasar dunia. Penambahan areal pada tanaman aromatik yang sudah berkembang tidak akan banyak berpengaruh pada peningkatan nilai ekspor karena harga akan turun jika produksi berlebihan.

Untuk minyak asiri yang sedang berkembang dan berpotensi dikembangkan, diperlukan adanya studi kelayakan usaha tani dan celah-celah pemasarannya. Ragam minyak asiri baru sangat berpeluang untuk dikembangkan, mengingat tujuan penggunaannya masih terbuka luas dengan berkembangnya industri makanan, minuman, obat-obatan, aromaterapi, dan sebagainya. Dengan potensi keanekaragaman tanaman penghasil minyak asiri yang dimilikinya, Indonesia berpeluang sangat besar untuk mengembangkan jenis minyak asiri baru.

 

Sumber: Buku Memproduksi 15 Minyak Asiri Berkualitas