Potensi Pohon Kemenyan yang Bisa Menghasilkan Keuntungan

Pertanianku — Siapa yang tidak mengetahui kata ‘kemenyan’, kata yang identik dengan suasana mistiknya ini sering dikaitkan dengan ritual-ritual. Mungkin hal tersebut dikarenakan aroma pohon yang sangat khas. Terlepas dari kesan mistisnya, pohon kemenyan sebenarnya berpotensi menjadi komoditas unggulan yang bisa dikembangkan lebih lanjut.

kemenyan
foto : https://ragunanzoo.jakarta.go.id/

Jika dipelihara lebih intensif, hasil yang didapatkan akan jauh lebih tinggi. Di pasar internasional, tanaman ini dikenal dengan nama Benzoin resin. Produk yang bisa dihasilkan dari pohon kemenyan adalah getah kering yang sering diperdagangkan, terutama getah yang berasal dari pohon Styrax tonkinensis, Styrax benzoin, dan Styrax Sumatrana.

Tanaman ini bisa tumbuh dengan diameter batang sekitar 20—30 cm dengan tinggi mencapai 20 hingga 30 meter. Batangnya lurus dengan percabangan yang sedikit. Kulit batang pohon kemenyan berwarna kemerahan dan daunnya tunggal tersusun spiral membentuk oval.

Tampilan pohon kemenyan hampir sama dengan resin lainnya, hanya saja ada perbedaan warna. Di Indonesia hanya ada dua jenis pohon kemenyan yang tumbuh subur, padahal di dunia totalnya ada 20 jenis. Kedua jenis pohon tersebut tumbuh subur di Pulau Sumatera, yaitu Styrax benzene penghasil kemenyan durame dan Styrax sumatrana penghasil kemenyan toba.

Resin durame cenderung berwarna hitam, sedangkan resin toba berwarna putih bening. Kedua resin tersebut menjadi salah satu komoditas ekspor yang patut diperhitungkan.

Penggunaan kemenyan sebagian besar ditujukan untuk industri rokok dan dupa. Pemasaran komoditas ini sudah meliputi beberapa negara seperti Malaysia, Singapura, Hongkong, Taiwan, Jepang, Uni Emirat Arab, Switzerland, Prancis, dan Amerika Serikat. Namun, di antara negara-negara tersebut, Singapura menjadi negara yang paling banyak mengimpor kemenyan asal Indonesia.

Bukan hanya namanya yang sensasional, ternyata nilai jual dari komoditas tanaman ini juga tak kalah sensasional. Tanaman ini cukup prospektif untuk dikembangkan menjadi komoditas unggulan dalam pengembangan hutan rakyat. Budidayanya bisa dilakukan dengan teknik silvikultur, pohon kemenyan bisa dikembangkan di luar Sumatera.

Tanaman ini bisa tumbuh di dataran rendah hingga dataran tinggi dengan ketinggian 60—2.100 mdpl. Tanaman ini tidak memerlukan persyaratan istimewa untuk tubuh dengan subur. Hanya saja memerlukan curah hujan yang cukup tinggi. Oleh karena itu, tanaman ini cocok ditanam di daerah yang beriklim tipe A (hujan tropis) dan B (kering/subtropis).