Pertanianku — Sejak dahulu, banyak peternak tradisional yang mempertahankan populasi kambing dengan mengembangkan usaha pembibitan kambing meskipun produktivitasnya tergolong rendah. Namun, sayangnya, usaha tersebut tetap tidak bisa memenuhi permintaan yang terus meningkat. Itu sebabnya diperlukan perubahan agar produktivitas usaha pembibitan meningkat dan menguntungkan.
Sampai saat ini masih banyak usaha pembibitan kambing yang dilakukan dengan cara tradisional dan belum dikembangkan menjadi skala komersial. Padahal, keuntungan yang didapatkan dari usaha dengan skala komersial lebih besar. Oleh karena itu, perlu adanya peralihan dari sistem peternakan tradisional menuju sistem peternakan komersial yang dilakukan secara intensif untuk memenuhi permintaan di pasar yang terus meningkat.
Produksi kambing nasional masih belum tinggi dan belum mampu memenuhi kebutuhan daging yang terus meningkat tiap tahunnya. Bila tidak ada upaya untuk peningkatan populasi kambing, kebutuhan daging kambing tidak akan terpenuhi. Hal tersebut dapat menyebabkan Indonesia akan mengimpor daging kambing untuk memenuhi permintaan yang ada.
Di Indonesia, permintaan kambing cukup besar berasal dari acara keagamaan seperti kurban yang dilakukan setahun sekali dan akikah. Selanjutnya, permintaan juga datang dari berbagai hajatan seperti perkawinan dan sunatan. Belum lagi permintaan daging kambing yang berasal dari penjual makanan seperti sate dan gulai.
Itu sebabnya permintaan daging kambing di pasar dalam negeri tidak pernah padam. Apalagi, daging kambing sering dinilai memililki ciri khas tersendiri sehingga membuat penggemarnya tidak pernah beralih.
Permintaan yang tinggi tidak hanya terjadi di pasar dalam negeri, di pasar ekspor, ceruk permintaan kambing masih terbuka lebar. Sayangnya, peluang yang tinggi tidak diimbangi dengan produksi memadai.
Peluang usaha ternak kambing mulai dari pembibitan hingga penggemukan kambing masih terbuka luas. Khususnya, pembibitan yang menjadi langkah awal dari ternak kambing. Tak jarang, banyak peternak yang hanya menjalankan usaha penggemukan sehingga bibitnya membeli dari pembibit.
Bisnis pembibitan memang memiliki risiko yang lebih besar dibanding usaha penggemukan. Selain itu, keuntungan yang didapatkan juga lebih lama. Meskipun ceruk pasarnya masih terbuka lebar, Anda tetap harus menjalankan usaha pembibitan dengan prosedur yang benar untuk meminimalisir risiko.
Buku Bisnis Pembibitan Kambing membahas seluruh informasi penting untuk usaha pembibitan kambing mulai dari pemilihan bibit, kandang, pakan, pemeliharaan, hingga sistem pemasaran yang tepat. Anda bisa mendapatkan buku Bisnis Pembibitan Kambing dengan menghubungi WhatsApp admin Penebar Swadaya atau berkunjung ke Shopee Mall Penebar Swadaya.