Pertanianku – Konsep pertanian organik berawal dari pemikiran bahwa di alam, terdapat ribuan jenis tanaman yang tumbuh subur tanpa campur tangan manusia. Alamlah yang memberi perlindungan untuk semua makhluk hidup yang berada di dalamnya termasuk tumbuhan/ tanaman. Tanaman tumbuh dengan pupuk alami yang berasal dari kotoran hewan di alam.
Prinsip pertanian organik yaitu ramah lingkungan atau tidak merusak lingkungan hidup. Untuk mempertahankan dan melestarikan habitat tanaman dapat dilakukan dengan pola tanam polikultur. Hal yang sering menjadi masalah dalam pertanian konvensional adalah penggunaan bahan kimia sintetis dalam jumlah yang berlebihan untuk menyuburkan tanah dan memberantas hama serta penyakit. Dengan pertanian organik, kedua macam kegiatan tersebut dapat dihindarkan. Kesuburan tanah dapat ditingkatkan menggunakan pupuk kandang atau pupuk daun.
Selain itu pemupukan juga dapat menggunakan limbah yang berasal dari rumah pemotongan hewan (RPH) dan septic tank. Hal tersebut dilakukan setelah melalui proses dekomposisi dan pengujian kandungan unsur hara serta racun yang terkandung di dalamnya. Pupuk daun yang baik untuk digunakan adalah yang berasal dari tanaman legum (kacangkacangan). Hal ini karena pada legum terdapat bintil akar yang dapat menambat nitrogen (N) untuk diserap oleh tanaman sehingga jika bahan organik tersebut dibenamkan di dalam tanah, akan meningkatkan kandungan nitrogen yang dapat diambil oleh akar tanaman.