Produk Olahan Ikan Asal UMKM Bogor Go Internasional Melalui Marketplace

Pertanianku — Saat ini proses pemasaran menjadi lebih mudah melalui peran digital sehingga segmentasi pasar yang dimiliki bisa lebih luas, bahkan bisa merambah ke negara-negara tetangga. Hal tersebut sudah dirasakan oleh UMKM asal Bogor, Novy Natalia yang merintis usaha Si Cemplon, olahan makanan kentang rasa seafood. Olahan ikan ini sudah bisa sampai di Singapura dan Malaysia.

olahan ikan
foto: pixabay

Berkat platform pemasaran digital, Novy berhasil menembus beberapa gerai ritel di Malaysia dan Singapura.

“Sebelum menjadi binaan KKP, saya memang penyuka ikan dari kecil. Jadi saya berpikir bagaimana menciptakan produk yang bukan dari ikan utuh, tapi modifkasi dari produk pertanian dengan perikanan,” tutur Novy seperti dikutip dari laman kkp.go.id.

Novy berkeinginan mengedukasi kepada anak-anak melalui produk camilan sehat dengan rasa ikan. Selain itu, Novy ingin menyediakan camilan sehat untuk anak-anak yang tidak bisa mengonsumsi bahan-bahan makanan tertentu seperti gula dan monosium glukamat (MSG). Dengan begitu, selain bagus dikonsumsi untuk anak dengan kebutuhan khusus, camilan ini juga sehat untuk dikonsumsi oleh siapa pun.

Produk camilan yang dihasilkan oleh Novy adalah kentang yang diberikan bubuk perasa yang terbuat dari komoditas laut tanpa ada tambahan MSG. Novy merupakan salah satu UMKM binaan Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) yang sudah mengikuti pelatihan sejak 2017. Selama ini ia menjual produknya melalui marketplace serta pameran.

Saat pandemi Covid-19 terjadi hampir di seluruh belahan dunia, justru usahanya yang sudah dirintis sejak 2017 ini mengalami kenaikan drastis. Pada awal menjajakan produknya melalui marketplace terbilang cukup berat. Namun, ketika memasuki pandemi dan kini sudah masuk ke era transisi, usahanya justru menjadi berkembang dan menyandang predikat star seller. Pada Juni 2020 penjualannya naik hingga di atas 300 persen.

Saat ini Novy sudah bekerja sama dengan 10 orang tetangganya untuk membentuk kelompok dan berjualan produk olahan ikan.

“Peluang digital tuh besar, jadi saya sampai sekarang yakin bahwa marketplace itu salah satu sarana membuat brand kita besar. Paling tidak walaupun produknya belum laku, tapi dikenal dulu brand-nya,” ujar Novy.

Keberhasilan Novy menjadi kabar baik bagi para UMKM, khususnya UMKM yang bergerak dalam komoditas kelautan dan perikanan. Direktur Pemasaran Ditjen Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan (PDSPKP) Machmud memastikan pemerintah akan terus memberikan pembinaan, pendampingan, promosi dan branding, serta fasilitas pemasaran digital terhadap UMKM di sektor kelautan dan perikanan.