Produksi Cabai Meningkat dengan Proliga

Pertanianku — Produksi berlipat ganda atau Proliga merupakan teknologi terobosan dari Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian (Balitbangtan) yang sempat gencar disosialisasikan pada beberapa tahun belakangan. Setelah diaplikasikan oleh petani cabai, rupanya terobosan ini berhasil mendongrak hasil panen. Seperti petani cabai di Blitar, Subagyo, berhasil mengalami kenaikan jumlah buah cabai rata-rata 100 buah per tanaman.

proliga
foto: Pertanianku

Setelah menerapkan Proliga, Subagyo berhasil memanen buah yang lebat dan terbebas dari virus gemini. Berikut ini langkah-langkah budidaya cabai dengan teknik Proliga.

  1. Gemburkan tanah terlebih dahulu dengan mencangkul tanah sampai kedalaman 30–40 cm.
  2. Biarkan tanah tersebut terkena sinar matahari selama dua pekan.
  3. Ukur pH tanah dengan pH meter atau kertas lakmus. Bila pH kurang dari 5,5, berikan kapur pertanian atau dolomit sebanyak 1,5 ton per hektare. Kapur diberikan setelah pencangkulan pertama atau sebulan sebelum tanam.
  4. Berikan pupuk dasar berupa 20 ton pupuk kandang, 500 kg pupuk NPK (16:16:16), dan 200 kg ZA untuk setiap satu hektare
  5. Semprotkan 2 kg asam humat per 200 liter air pada saat 5 hari sebelum tanam dan 15 hari setelah tanam.
  6. Penanaman bibit cabai dilakukan pada sore hari untuk mencegah tanaman stres.
  7. Berikan pupuk susulan berupa 500 kg NPK 16:16:16 per hektare. Caranya, larutkan 2 gram pupuk per liter air, kemudian siramkan di lubang tanam atau di sekiatr tanaman. Pupuk susulan diberikan setiap pekan sejak tanaman berumur sebulan.
  8. Berikan pupuk KNO3 dua kali, yaitu saat tanaman berumur 45 dan 60 hari setelah tanam. Adapun larutan pupuk terbuat dari 2 kg KNO3 dan 200 liter air.
  9. Berikan biostimulan sebanyak 4 kali selama musim tanam ketika tanaman berumur 15 hari dan interval pemberian pupuk adalah 10 hari. Setiap 2 ml biostimulan perlu dilarutkan dengan 1 liter air.
  10. Lakukan pengendalian OPT dengan menanam jagung 4 baris di sekitar lokasi penanaman sebagai penghadang tabaci. Selanjutnya, terapkan sanitasi dan lakukan pencabutan tanaman yang terserang penyakit kuning.

Semprotkan bioinsektisida sepekan sekali secara berselang-seling dengan insektisida kimia berbahan aktif spinetoram 20 persen + sulfoksalfor 20 persen. Aplikasikan juga fungisida berbahan aktif campuran tricyaclazole, azoxystrobin, mancozeb, dan asibensolar-s-metil, serta azoksistrobin dan difenokonzol ketika tanaman terserang penyakit