Pertanianku — Salah satu program yang diluncurkan oleh Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo pada awal 2020 adalah program Sikomandan atau Sapi Kerbau Komoditas Andalan Negeri yang mulai menunjukkan hasil menggembirakan.

Program tersebut berhasil meningkatkan populasi dan produksi sapi dan kerbau secara berkelanjutan melalui pelaksanaan inseminasi buatan atau IB yang dilakukan secara massal. Hingga 17 Mei 2020 tercatat total akseptor sebanyak 1.579.158 ekor. Jumlah ini sudah memenuhi 63,29 persen dari target yang ditetapkan oleh Kementan untuk 2020 sebanyak 2.495.007 ekor.
Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo mengatakan upaya untuk menaikkan populasi sapi dan kerbau lokal melalui program Sikomandan merupakan salah satu bentuk komitmen pemerintah untuk mengurangi impor daging sapi dan kerbau yang masih mendominasi pasar lokal di Indonesia.
“Salah satu upaya untuk menggenjot dan meningkatkan populasi sapi lokal adalah melalui optimalisasi program inseminasi buatan secara massal yang telah dilakukan dari tahun 2017 hingga kini,” tutur Mentan Syahrul seperti dikutip dari laman pertanian.go.id.
Syahrul berharap produksi ternak sapi dan kerbau dalam negeri akan terus mengalami peningkatan. Program Sikomandan ini juga dapat membantu aktivitas para inseminator dan petugas pemeriksa kebuntingan selama melakukan tugasnya di lapangan.
Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan I Ketut Diarmita menjelaskan selain jumlah akseptor yang bertambah, jumlah kebuntingan yang terjadi selama 2020 juga mengalami peningkatan. Tercatat hingga 17 Mei 2020 jumlah sapi yang bunting sebanyak 884.661 ekor atau sudah mencapai 50,35 persen dari target 1.757.130 ekor.
Ketut memberikan informasi bahwa jumlah kelahiran kumulatif sapi dan kerbau hingga 17 Mei tercatat sebanyak 834.214 ekor atau 33,82 persen dari 2.466.522 ekor. Jumlah tersebut masih akan terus meningkat selama program ini terus berlangsung. Ketut juga sudah berkoordinasi dengan pemerintah pusat, daerah, dan peternak via daring untuk menjamin keberlangsungan program tersebut.
“Dengan semakin meningkatnya keberhasilan IB dan jumlah kebuntingan, maka diharapkan pada akhir tahun 2020, target jumlah kelahiran sapi dan kerbau dapat terpenuhi,” tutup Ketut.