Pertanianku – Khasiat propolis sebagai antibiotik telah lama diketahui. Di Rusia telah dikenal propolis vanogen, yaitu propolis yang dicampur dengan vaselin. Propolis vanogen digunakan untuk mengobati luka pasien pascaoperasi. Dokter-dokter dari Rusia memakai salep propolis untuk mengobati luka pada perang dunia kedua. Efek antimikroba propolis tersebut diteliti pada binatang tahun 1947. Hasilnya sangat menakjubkan sehingga propolis dikenal sebagai antibiotik Rusia. Demikian juga ketika terjadi perang Boer di Afrika Selatan (1888—1902), propolis digunakan sebagai antibiotik. Propolis dicampur dengan minyak jeli dan dioleskan pada luka untuk mencegah terjadinya infeksi. Cara itu terbukti ampuh dan efektif melawan bakteri yang resisten terhadap beberapa antibiotik, seperti penicillin, ampicillin, methicillin, dan streptomycin.
Sejumlah hasil penelitian menyebutkan bahwa propolis dapat membunuh 26 isolat bakteri Staphylococcus aureus penyebab infeksi pada kulit dan saluran pernapasan serta Escherichia coli, penginfeksi saluran pencernaan.
Salah satu sifat propolis yang tidak dimiliki oleh obat penyembuh lainnya adalah sifatnya sebagai antivirus. Bahkan, di Brasil, propolis telah digunakan untuk pengobatan AIDS karena terbukti menghambat replikasi virus HIV.
Sifat utama dari propolis adalah membentuk dan merangsang kekebalan tubuh yang tinggi sehingga segala jenis penyakit dapat ditumbangkan. Penyakit-penyakit yang dapat diobati oleh propolis antara lain diabetes mellitus, radang paru-paru, herpes, bronkitis, wasir, dan jantung koroner. Selain penyakit berat, propolis juga dapat menyembuhkan penyakit-penyakit ringan seperti jerawat, bisul, kutil, dan luka bakar.