Pertanianku – Proses pemeliharaan belut pada media lumpur diawali dengan persiapan media. Selanjutnya menebar benih dengan ukuran dan jumlah yang diinginkan. Penebaran benih sebaiknya dilakukan pada saat cuaca teduh (pagi atau sore hari). Padat tebar benih yang dimasukkan adalah 1—2 kg/m2.
Hal itu berlaku untuk semua ukuran benih yang ditebar. Benih yang ditebar dimasukkan secara perlahan agar tidak luka pascapenebaran. Penebaran bisa dilakukan menggunakan ember plastik yang bagian dalamnya bertekstur halus. Setelah benih ditebar, letakkan potongan-potongan pelepah pisang hingga menutupi seluruh permukaan kolam. Jika tidak ada dapat digantikan dengan tanaman air seperti eceng gondok atau kayu apu. Perlakuan ini bertujuan menarik serangga untuk bertelur pada media sehingga larvanya dapat menjadi pakan tambahan belut yang dibesarkan. Untuk menjaga air meluap dan belut lari dari bak pemeliharaan, bak bisa ditutup dengan bahan anyaman dari bambu dan pada saluran pengeluaran air diberi kawat saringan. Selain itu, untuk menghindari panas matahari, sebaiknya diberikan penutup berupa paranet agar matahari tidak mengenai wadah pemeliharaan secara langsung yang dapat mengakibatkan belut stres.
Pakan lain yang bisa diberikan kepada belut adalah campuran dedak halus dan konsentrat, cacahan daging bekicot, ikan teri, cacing tanah, dan cacahan daging lele. Ayam tiren pun dapat digunakan sebagai pakan belur, tetapi harus dibakar terlebih dahulu sebelum diberikan.
Lain halnya jika belut dipelihara sebagai “ikan longyam” yang dipelihara di bawah kandang peternakan ayam. Belut yang dipelihara dengan metode ini tidak perlu diberi pakan selama membesarkan belutnya. Belut akan memperoleh pakan dari sisa-sisa pakan yang tercecer jatuh serta kotoran ayam yang dibuang dalam balong di bawah kandang. Selain itu, jika terdapat ternak ayam yang mati, bangkainya dapat dibenamkan di balong sebagai pakan belut.
Setelah 3—4 bulan dipelihara, belut sudah dapat mencapai ukuran 25—30 cm. Belut ukuran ini adalah belut yang cocok untuk dipasarkan atau diolah menjadi dendeng. Belut ukuran ini juga merupakan belut yang layak dan siap diekspor.
Sumber: Buku Budidaya belut dan Sidat