Proses Pengecambahan dan Penyemaian Benih Melon

Pertanianku – Ada dua cara yang dapat digunakan untuk pengecambahan dan penyemaian benih melon, yaitu pengecambahan di media rockwool dan tanpa menggunakan media rockwool. Cara yang pertama, pengecambahan dan penyemaian dilakukan dalam media campuran arang sekam dan cocopeat, kemudian dipindahkan ke media rockwool. Sebelum disemai, benih direndam di dalam larutan organics bio stimulants concentrate yang berfungsi merangsang pengecambahan dan membantu pertumbuhan tanaman pada masa awal penanaman. Proses penyemaian benih dilakukan pada bak semai dengan ukuran 30 cm x 40 cm yang dapat diisi ± 180 benih.

Proses Pengecambahan dan Penyemaian Benih Melon

Penyemaian benih dilakukan dengan hati-hati agar tidak merusak benih dan titik tumbuh (hylum), posisi tempat tumbuh akar (bagian benih yang runcing) menghadap ke bawah agar pertumbuhannya baik dan akar tidak melilit benih. Kemudian benih ditutup dengan selapis media.

Benih yang sudah disemai harus dipelihara dengan baik agar tumbuh dengan sempurna dan menjadi calon bibit yang berkualitas. Penyiraman benih dapat dilakukan dengan cara menyemprot air menggunakan hand sprayer agar kondisi benih tetap lembap, tetapi jangan sampai media tergenang air. Penyiraman idealnya dilakukan dua kali sehari. Jika cuaca panas, frekuensi penyiraman dapat ditambah menjadi tiga kali sehari. Sekitar 3—4 hari setelah semai, bibit akan tumbuh dengan kotiledon yang sudah membuka. Pada kondisi ini bibit siap dipindahkan ke media persemaian yang lain yaitu rockwool.

Sebelum dimasukkan ke media rockwool, akar bibit dicelupkan ke dalam larutan fungisida sistemik yang bertujuan untuk perlindungan terhadap Pythium sp., penyebab busuk akar dan dumping-off (rebah). Untuk merangsang pertumbuhan bibit yang lebih baik, dapatditambahkan larutan organics bio stimulants concentrate (seperti Raptor) dengan konsentrasi 1 ml/l dan disemprotkan secara merata ke bagian rockwool. Bibit dalam rockwool tetap disiram dua kali sehari.

Bibit siap dipindahkan ke pot saat berumur 11—14 hari setelah semai, yaitu setelah memiliki 1—2 helai daun sejati (daun yang tumbuh setelah kotiledon). Pengecambahan juga bisa dilakukan tanpa menggunakan rockwool. Cara yang kedua ini, pengecambahan dan penyemaian benih dilakukan secara terpisah. Proses pengecambahan benih dimulai dengan perendaman benih dalam air hangat kuku yang telah dicampur fungisida. Perendaman dilakukan selama 4—6 jam. Hanya benih-benih yang tenggelam dalam air saja yang nantinya akan dikecambahkan. Setelah selesai direndam, benih ditiriskan dan diletakkan di atas kertas koran lembap selama dua hari pada suhu 24—28° C atau sampai keluar akar dari benih. Benih yang telah berakar harus segera dipindahkan ke media pembibitan.

Media pembibitan yang digunakan sama dengan cara pertama yaitu media cocopeat dan arang sekam, namun bibit tidak perlu dipindahkan ke media rockwool. Wadah lain berupa plastik bening atau polibag berukuran 7 cm x 10 cm. Polibag diisi media hanya sebanyak 90% dari kapasitasnya. Penanaman dilakukan dengan membuat lubang di tengah media sedalam 2 cm dengan jari, lalu benih dimasukkan dengan posisi bagian berakar menghadap ke bawah. Kemudian benih ditutup dengan tanah, tetapi bagian ujung benih tetap terlihat.

Persemaian harus dijaga agar selalu dalam kondisi lembap, tetapi tidak boleh becek (media terendam air). Bibit dipindahkan ke lapangan atau ke pot jika sudah memiliki daun sejati 1—2 helai atau sekitar umur 11—14 hari.

 

Sumber: Buku Bertanam Melon Eksklusif dalam Pot