Proses Perkawinan Tikus Putih

PertaniankuTikus putih sering dimanfaatkan sebagai pakan hewan peliharaan dan bahan percobaan dalam proses pembelajaran. Tak jarang, tikus ini dijadikan hewan peliharaan karena sosoknya yang menggemaskan. Oleh karena itu, ternak tikus putih pun dapat mendatangkan keuntungan.

tikus putih
foto: pertanianku

Salah satu keberhasilan dari beternak adalah menghasilkan keturunan. Dengan begitu, proses perkawinan binatang ternak merupakan bagian penting yang harus dipelajari, seperti proses perkawinan tikus putih. Sebelum itu, Anda harus menyiapkan induk yang sudah siap kawin. Ciri-cirinya adalah induk yang berumur 2,5—3 bulan.

Tikus sebenarnya merupakan jenis mamalia yang mudah berkembang biak sehingga proses perkawinan tikus putih terbilang cukup mudah untuk dilakukan. Selain itu, proses pemeliharaannya pun sangat mudah. Untuk memulai proses perkawinan, Anda harus menyiapkan wadah seperti baskom berukuran 30 cm × 30 cm × 20 cm yang sudah dilengkapi dengan botol minum, penutup jaring kawat dan serbuk kayu.

Letakkan indukan yang sudah siap kawin dengan kriteria berumur 3 bulan dan berbobot 200 gram ke dalam wadah. Perbandingan antara indukan betina dan jantan adalah 3:1. Setelah ditempatkan ke dalam wadah, induk jantan akan mengawini satu betina. Jika masih memungkinkan, induk jantan akan mengawini betina yang lain. Betina akan bunting selama 21 hari dan akan menghasilkan anak tikus putih yang disebut cindil sebanyak 5—15 ekor.

Setelah lahir, cindil-cindil dibiarkan bersama dengan induknya dalam kandang agar bisa disusui hingga berumur 21 hari. Induk harus mendapatkan asupan pakan yang cukup selama masa menyusui. Pakan yang diberikan dapat berupa pelet. Setelah 22 hari, cindil dipisahkan dari induknya dan sudah bisa diberikan pakan pelet dengan kandungan protein 21—23 persen hingga berumur dua bulan.

Setelah dua bulan, tikus diberikan pakan pelet yang mengandung protein sebesar 18—20 persen. Pakan harus selalu dipastikan tersedia di dalam kandang. Kandang yang digunakan harus rutin dibersihkan. Frekuensi pembersihan kandang bergantung pada banyaknya tikus putih yang dipelihara dalam satu kandang.

Tikus putih yang sudah berbobot 200—300 gram dan berumur 2,5 bulan sudah bisa dijual. Tikus yang dihasilkan tidak semuanya sempurna. Ada yang cacat dan tidak bisa produksi sehingga disebut tikus afkir. Tikus afkir tidak bisa dijual sebagai tikus penelitian, tetapi masih bisa dijual sebagai pakan hewan peliharaan seperti reptil.