Pertanianku — Prospek bisnis ayam kampung memang sangat menjanjikan. Sebab, hanya dengan modal relatif kecil, Anda bisa mendapat keuntungan yang berlipat. Namun, dengan sistem pemeliharaan yang benar tentunya.
Ayam kampung sudah didomestikasi oleh manusia sejak ribuan tahun silam dan dibudidayakan secara turun-temurun hingga sekarang. Walaupun saat ini posisi ayam kampung tergeser oleh keberadaan ayam broiler, peminat ayam kampong tetap masih sangat banyak.
Sekarang, ada banyak restoran dan rumah makan menyediakan berbagai olahan berbahan dasar ayam kampung. Hal ini karena sebagian masyarakat juga sudah mulai jenuh dengan masakan ayam broiler. Selain itu, masyarakat masih meyakini bahwa ayam kampung memiliki rasa yang lebih gurih dan lezat, juga lemak yang lebih rendah ketimbang ayam broiler.
Sayangnya, permintaan daging ayam kampung yang tinggi tidak diikuti dengan peningkatan populasi dan produksi ayam kampung itu sendiri. Hal ini karena sebagian besar sistem pemeliharaan masih tradisional.
Akibatnya, jalur pemasarannya pun menjadi panjang. Di samping itu, kekurangan dari unggas yang satu ini ialah secara alami pertumbuhannya lebih lambat ketimbang ayam broiler.
Nah, seiring dengan kesadaran masyarakat, pemeliharaan ayam kampung akhirnya dilakukan secara intensif atau dikandangkan. Secara keseluruhan, ayam kampung memiliki beberapa kelebihan antara lain:
- Pemeliharaannya mudah karena tahan dengan kondisi lingkungan yang buruk;
- Tidak memerlukan lahan yang luas;
- Harga jualnya stabil dan relatif lebih tinggi daripada ayam broiler; serta
- Tidak mudah stres dan daya tahan tubuhnya lebih kuat dibanding ayam pedaging lainnya.
Nah, kalau masih pemula, Anda bisa memulai usaha pembesaran ayam kampung pedaging dengan memelihara beberapa ekor induk ayam kampung. Selanjutnya, anak ayam yang dihasilkan dari beberapa ekor induk tersebut dapat dijadikan acuan latihan. Bila dikelola dengan baik, hasilnya akan mendatangkan kepuasan dari segi ekonomi.
