Pertanianku— Eksistensi belut memang tidak sebesar hewan perikanan budidaya lainnya. Namun, belut merupakan sumber protein hewani yang memiliki pangsa pasar yang sama luasnya seperti hewan perikanan budidaya. Tingginya permintaan belut membuat prospek bisnis pembibitan belut menjanjikan.

Pasalnya, untuk mendapatkan belut yang berukuran siap konsumsi, pembudidaya harus membesarkan bibit belut. Oleh karena itu, sebenarnya prospek bisnis pembibitan belut cukup menjanjikan tetapi masih banyak yang belum menyadarinya.
Peluang bisnis tersebut sangat sayang dilewatkan, apalagi untuk Anda yang sudah memiliki relasi para pembudidaya belut. Peluang bisnis ini bisa mendatangkan keuntungan dan mampu menyerap tenaga kerja.
Bibit belut merupakan anakan belut yang dihasilkan dari proses pemijahan yang akan dibudidayakan agar tumbuh hingga seukuran belut konsumsi. Bibit belut bisa berasal dari tangkapan alam atau hasil pemijahan di kolam-kolam. Ukurannya pun cukup bervariasi, mulai dari 5—8 cm hingga 8—10 cm.
Berikut ini beberapa alasan belut yang dihasilkan dari kolam pemijahan memiliki kelebihan yang lebih baik dibandingkan bibit belut yang ditangkap dari alam.
Permintaan bibit yang terus meningkat
Permintaan bibit berjalan beriringan dengan permintaan belut ukuran konsumsi. Selain itu, permintaan belut juga semakin meningkat saat ditemukan terobosan baru berupa budidaya pembesaran belut yang bisa dilakukan di air bening tanpa lumpur.
Budidaya belut di air benih tanpa lumpur bisa dilakukan dengan tingkat kepadatan kolam yang lebih tinggi. Sekitar 50 kalinya dari budidaya belut yang dilakukan secara konvensional. Tentu saja semua kebutuhan bibit tersebut harus dipasok dari pembibit belut.
Sifat alami belut
Di saat pasokan bibit belut harus selalu tersedia, belut memiliki siklus hidup yang sangat teratur dan jarang berubah, terutama dalam hal reproduksi. Normalnya, belut hanya melakukan pemijahan di pertengahan musim hujan yang biasanya terjadi pada Oktober hingga Januari. Setelah musim pemijahan berakhir, belut akan menghentikan pemijahan dan mempersiapkan dirinya untuk memasuki musim kemarau.
Di musim kemarau belut sama sekali tidak akan melakukan pemijahan. Kebiasaan inilah yang menyebabkan stok bibit belut sangat terbatas, padahal permintaan terus meningkat.
Pasokan di alam terbatas
Bibit belut yang ditangkap dari alam sering tidak memenuhi standar kualitas bibit belut. Banyak bibit yang terindikasi lemah, sakit, atau cacat akibat perlakuan saat penangkapan. Selain itu, eksploitasi besar-besaran membuat penangkapan bibit dari alam sudah tidak kondusif lagi.