Pertanianku — Saat ini, telur puyuh semakin populer sebagai salah satu sumber protein hewani. Hal itu dilihat dari banyaknya penjual telur puyuh, mulai dari pedagang sayur keliling, warung, swalayan, bahkan pedagang asongan di jalan dan kendaraan umum. Untuk itu, prospek bisnis telur puyuh dapat dikatakan cukup bagus.
Permintaan akan ketersediaan telur puyuh pun terus meningkat. Itu karena kesadaran masyarakat akan kebutuhan gizi juga meningkat. Dulu, budidaya puyuh kurang populer sehingga tidak banyak yang memanfaatkan peluang usaha tersebut. Alasannya, ukuran tubuh burung dan telur puyuh terlalu kecil, cara hidupnya liar dan tidak dapat diternakkan.
Namun, setelah pemerintah mencanangkan puyuh sebagai salah satu ternak alternatif penunjang protein hewani bagi masyarakat, barulah pamor puyuh terangkat dan banyak konsumen yang mencari telur mungil itu.
Beternak puyuh tidak begitu sulit untuk dilakukan. Sebab, kemampuan tumbuh kembangnya sangat cepat. Hanya dalam 41 hari, puyuh sudah bisa berproduksi dan dalam 1 tahun dapat menghasilkan 3—4 keturunan.
Jika dilihat dari produksinya, telur puyuh sebenarnya lebih banyak dibanding unggas lainnya. Puyuh menempati posisi pertama. Produksinya mencapai 200—300 butir/tahun selama 9—12 bulan pada masa betelur.
Selain itu, ternak burung puyuh juga bisa Anda lakukan di pekarangan rumah. Karenanya, bisnis ini cocok dijalankan sebagai bisnis rumahan yang tidak memerlukan lahan luas. Hanya saja, perlu adanya metode pemeliharaan yang baik agar hasil budidaya menjadi optimal.
Di lahan 4×4 meter, Anda bisa menjadikan puyuh sebagai usaha sampingan yang bisa menambah pundi-pundi rupiah Anda. Dengan modal di bawah Rp25 juta, Anda sudah bisa membuka usaha peternakan puyuh di pekarangan rmah sendiri.
Tertarik untuk menjalaninya? Anda perlu panduan yang tepat? Ada solusinya, Anda hanya perlu membaca buku Panen Telur Puyuh Setiap Hari di Pekarangan. Buku ini menyediakan berbagai informasi tentang cara beternak burung puyuh sehingga Anda mendapatkan keuntungan yang melimpah.
