Prospek Cerah dari Program Pengembangan Sorgum Bioguma di Bima NTB

Pertanianku Sorgum bioguma merupakan hasil pemuliaan Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Bioteknologi dan Sumber Daya Genetik Pertanian (BB Biogen). Sejak 2019, sorgum tersebut mulai ditangkarkan oleh PT Bima Hutana Sejahtera, Kota Bima, Provinsi NTB. Dirut PT Bima Hutana Sejahtera, Ir. Irwan, mengatakan, sorgum memiliki prospek yang cerah di NTB, apalagi saat ini komoditas tersebut menjadi salah satu prioritas Program Percepatan Pembangunan dan Inovasi Daerah yang dicanangkan oleh Walikota Bima.

sorgum bioguma
foto: Trubus

“Saat ini sorgum menjadi salah satu prioritas dari program yang dicanangkan oleh Bapak Walikota Bima untuk dikembangkan di Kota Bima. Kami merekomendasikan kepada para petani untuk menanam sorgum Bioguma 1, Bioguma2, atau Bioguma 3 rakitan BB Biogen,” tutur Irwan seperti dilansir dari laman litbang.pertanian.go.id.

Irwan menerangkan, produktivitas sorgum Bioguma 1, 2, dan 3 tidak kalah dari varietas-varietas sorgum lainnya. Dari panen pertama dengan modal 10 kg benih, Irwan berhasil mendapatkan 5 ton/hektare sorgum. Dari hasil panen tersebut, Irwan mulai meluaskan pengembangannya.

“Di tahun 2020 lalu, kami gunakan lahan seluas 650 hektare untuk mengembangkan sorgum Bioguma, di mana 500 hektare untuk program Kementerian Pertanian dan 150 hektare digunakan untuk swadaya masyarakat. Lahan seluas itu tersebar masing-masing 250 hektare di Kota Bima, 250 hektare di Kabupaten Bima, dan 150 hektare di Sumbawa,” jelas Irwan.

Hasil panen pada tahun tersebut berhasil disebarluaskan ke Medan, Bintan, Lampung, Jawa Barat, Jawa Timur, Jawa Tengah, Sulawesi, dan Kalimantan.

Saat ini kawasan pengembangan sorgum di Provinsi NTB semakin luas. Irwan yakin target untuk menambah luas lahan sorgum di NTB dapat tercapai. Ke depannya, Irwan ingin mengembangkan industri berbasis sorgum, baik biji, batang, maupun nira di sana.

Sebelumnya, Plt. Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian (Balitbangtan), Fadjry Djufry, mengatakan, sorgum termasuk komoditas yang dapat dimanfaatkan untuk pangan, pakan, dan energi.

“Sumber Daya Genetik (SDG) merupakan aset nasional yang memegang peran sangat penting dalam mewujudkan dan mendukung ketahanan pangan, energi, dan bioekonomi, tak terkecuali sorgum. Oleh karenanya, harus kita manfaatkan sebaik-baiknya untuk kepentingan masyarakat,” terang Fadjry.