Prospek Domestik dan Ekspor Jahe Merah

Pertanianku — Jahe merah adalah rempah beraroma, bercita rasa, dan berkhasiat yang sangat bermanfaat bagi kesehatan. Tidak heran, jika komoditas jahe merah sangat diburu oleh banyak orang. Permintaan yang tinggi membuat harga jahe merah menjadi tinggi. Permintaan bukan saja datang dari pasar dalam negeri, melainkan juga dari luar negeri sehingga ekspor jahe merah juga cukup menggiurkan.

ekspor jahe merah
foto: pertanianku

Saat ini jahe gajah masih menjadi primadona ekspor komoditas jahe. Namun, jahe merah pun memiliki pasar yang sangat berpotensi dan khusus di dalam negeri. Pengguna jahe merah mulai dari kalangan pelaku usaha mikro dan menengah (UMKM), produsen aneka produk jamu dan herbal, hingga perusahaan farmasi besar yang memproduksi jamu dan herbal pada skala yang besar.

Pada 2016, produksi jahe merah tercatat sudah dilakukan sebanyak 160.000 ton. Jumlah tersebut ternyata masih kurang dari jumlah permintaan yang ada di pasaran. Hingga pada 2018, produksi jahe ini meningkat hingga mencapai 10—15 persen.

Permintaan ekspor jahe merah sebagian besar datang dari beberapa perusahaan farmasi besar yang memproduksi obat-obatan skala besar. Misalnya, PT Air Mancur yang selalu membutuhkan pasokan bahan baku jahe merah sebanyak 40 ton per bulan.

Selain itu, banyaknya permintaan membuat harga jahe merah menjadi tinggi. Petani dapat menjual komoditas ini dengan harga Rp25.000 per kg. Harga tinggi disebabkan oleh produsen jahe merah yang masih sedikit, tetapi permintaan jahe merah selalu meningkat tiap tahunnya.

Pada 2017, jahe merah sudah berhasil diekspor sebanyak 24.450 ton dan salah satu negara tujuannya adalah Cina. Aroma serta cita rasa komoditas ini sangat cocok untuk dijadikan ramuan-ramuan herbal yang sering digunakan oleh masyarakat Cina sebagai obat untuk menyembuhkan penyakit. Jahe merah tersebut nantinya akan diekstrak menjadi bahan baku berbagai produk herbal.

Harga jahe merah dapat dikatakan lebih tinggi dibanding jenis jahe lainnya seperti jahe gajah atau jahe emprit. Jahe gajah pada tingkat petani dijual seharga Rp8.000—Rp10.00 per kg, sedangkan jahe emprit dijual dengan harga Rp7.000—Rp8.000 per kg. Sementara, jahe merah di beberapa daerah harganya dapat mencapai Rp40.000 per kg.