Prospek Usaha Penggemukan Sapi

Pertanianku –  Usaha yang akan Anda geluti sebaiknya memiliki prospek yang baik dan berjangka panjang. Usaha penggemukan sapi potong memiliki prospek yang sangat menarik untuk Anda usahakan, disebabkan oleh sebagai berikut.

Prospek Usaha Penggemukan Sapi

a.Bernilai ekonomis

Penggemukan sapi termasuk usaha ternak yang paling menarik dibandingkan dengan ternak lain. Hal ini karena penggemukan sapi membutuhkan waktu pemeliharaan yang tidak lama dengan produk daging yang optimal dan hasil yang lumayan. Penggemukan sapi di kalangan masyarakat memiliki banyak manfaat, di antaranya sebagai berikut.

1) Daging merupakan produk utama.

2) Kotoran sapi dapat digunakan untuk pupuk, biogas, dan campuran pembuatan batu bata merah. Bila usaha penggemukan sapi potong dikelola secara profesional dengan sasaran menghasilkan daging yang optimal, diharapkan dapat menghasilkan daging yang banyak dan berkualitas baik. Dengan demikian, harga daging di pasaran cukup stabil, bahkan bila mungkin daging sapi bisa menjadi komoditas ekspor.

b. Kebutuhan daging/protein hewani

Sapi merupakan hewan ternak yang dapat menopang kebutuhan konsumsi daging. Meskipun ukuran tubuhnya relatif lebih besar bila dibandingkan dengan hewan ternak yang lain, tetapi sapi dapat diternakkan secara sederhana, mudah, dan disukai oleh berbagai kalangan masyarakat.

Pemenuhan kebutuhan protein hewani masyarakat berkaitan erat dengan suplai daging dari dalam negeri. Saat ini, permintaan daging dalam negeri masih belum diimbangi oleh suplai yang memadai. Menurut Asosiasi Produsen Daging dan Feedlot Indonesia (APFINDO), pada tahun 2009 kebutuhan daging nasional sebesar 399.535 ton.

Dari kebutuhan tersebut, sebanyak 66,2% dipenuhi dari pemotongan sapi-sapi lokal, selebihnya dipenuhi dari impor daging, jeroan, dan sapi bakalan. Total impor daging tahun 2009 mencapai 75.000 ton dan naik menjadi 120.000 ton pada tahun 2010.

Sementara itu, jumlah penduduk Indonesia pada tahun 2010 sekitar 237 juta jiwa. Jumlah ini dari tahun ke tahun cenderung bertambah. Kondisi ini tentu saja menjadikan kebutuhan protein hewani juga bertambah. Dengan demikian, usaha penggemukan sapi potong sebagai salah satu pemasok protein hewani memiliki prospek yang cerah.

c. Tanah subur

Tanah subur yang dimiliki Indonesia merupakan investasi yang sangat berharga untuk usaha penggemukan sapi. Dengan didukung oleh iklim tropisnya dan luas lahan daratan dari banyak pulau menjadikan Indonesia sebagai surga kehidupan hewan ternak. Hal ini merupakan kekayaan alam yang melimpah dan dapat dimanfaatkan untuk mengembangkan usaha penggemukan sapi potong. Indonesia memiliki 188,2 juta ha total daratan. Lahan yang sesuai untuk pertanian adalah seluas 100,7 juta ha; 24,5 juta ha sesuai untuk lahan basah (sawah); 25,3 juta ha sesuai untuk lahan kering tanaman semusim; dan 50,9 juta ha sesuai untuk lahan kering tanaman tahunan.

Selain untuk padi, lahan basah tersebut juga sesuai untuk palawija (jagung dan kedelai). Lahan kering yang sesuai untuk pertanian tanaman semusim seluas 25,3 juta ha dan 50,9 juta ha sesuai untuk pertanian tanaman tahunan. Diperkirakan, total lahan pertanian di lahan kering tersebut seluas 54 juta ha. Dengan demikian, masih tersisa lahan potensial seluas 22,3 juta ha, terluas di Papua (9,9 juta ha), Kalimantan Timur (5,1 juta ha), Kalimantan Tengah (2,2 juta ha), Kalimantan Barat (1,8 juta ha), dan Riau (1,6 juta ha). Indonesia dengan luas lahan yang dimiliki, berada di daerah khatulistiwa dan ditunjang iklim tropis membawa dampak sebagai berikut.

1) Kaya dengan bahan pakan alami yang dapat dimanfaatkan sebagai pakan sapi.

2) Tanah subur yang dikelola sebagai lahan pertanian akan menghasilkan produk sampingan, berupa limbah pertanian yang dapat dimanfaatkan sebagai bahan pakan sapi.

3) Iklim yang ada cocok untuk pertumbuhan dan prduktivitas sapi.

 

Sumber: Buku Penggemukan Sapi Potong Hari per Hari