Pupuk Batubara Bisa Tingkatkan Produksi Hasil Pertanian

Pertanianku — Batubara bukan sekadar bahan bakar. Batuan sedimen yang dapat terbakar itu juga bisa dimanfaatkan sebagai pupuk tanaman. Pupuk batubara terbukti memperbaiki kualitas lahan sekaligus meningkatkan produksi padi dan komoditas lain.

pupuk batubara
Foto: Shutterstock

Indonesia memiliki sumber tambang batubara terbesar di dunia. Cadangannya mencapai 36,3 miliar ton. Namun, 50—85 persennya berkualitas rendah atau batubara muda yang nilai kalori pembakarannya rendah.

Batubara, terutama batubara muda mengandung kadar karbon yang tinggi, yakni hidrogen 5,5%, oksigen 25%, notrogen 0,5%, difosfor pentaoksida 0,04%, dan kalium oksida 36%. Penggunaan batubara muda mampu meningkatkan kandungan unsur hara makro seperti nitrogen, fosfor, kalium, dan kalsium.

Penggunaan pupuk batubara muda mampu memperbaiki kualitas tanah sekaligus meningkatkan produksi padi. Pasalnya, kualitas tanah anjlok akibat pemberian pupuk kimia dalam jumlah besar dalam jangka waktu lama. Penyebab lainnya, yaitu kurangnya penggunaan bahan organik dalam sistem produksi padi sawah.

Petani kerap kali membakar sisa jerami. Idealnya, mereka mengembalikannya ke lahan sehingga lahan mendapatkan nutrisinya lagi. Bila penurunan kualitas tanah di sentra padi terus terjadi, produksi padi akan menurun dan penggunaan pupuk kimia terus meningkat.

Dampaknya, pendapatan petani berkurang karena biaya produksi pun meningkat, terutama biaya pembelian pupuk kimia. Rendahnya kualitas tanah atau kesuburan tanah alami mengurangi daya ikat atau fiksasi partikel tanah terhadap unsur hara dari pupuk yang diberikan.

Bahan pupuk batubara adalah asam humat dari batubara muda, batubara kalori rendah, atau batubara kotor hasil sortira. Selain itu, ada penambahan limbah ternak antara lain tepung darah, tepung tulang, urine sapi hasil fermentasi selama 20 hari, serta sekam padi sebagai bahan penambah unsur hara.

Penggunaan pupuk organik batubara lebih murah dibandingkan dengan pupuk kimia anorganik atau pupuk kimia buatan. Pemanfaatan batubara muda sebagai pupuk sudah terbukti hasilnya. Petani yang memanfaatkannya pun untung ganda, yakni kualitas tanah meningkat sekaligus produksi tanaman pun tergolong meningkat.