Pupuk Bokashi Padat, Begini Cara Membuatnya

Pertanianku — Pada kegiatan bercocok tanam, pemupukan merupakan salah satu proses yang sangat berpengaruh terhadap perkembangan tanaman itu sendiri. Ada beberapa jenis pupuk yang bisa Anda gunakan tergantung kebutuhan dan salah satunya ialah pupuk bokashi padat.

pupuk bokashi padat
Foto: Google Image

Pupuk bokashi ini merupakan terobosan dari Jepang yang terbukti lebih mudah terurai dalam tanah serta mampu memperbaiki kesuburan tanah. Berikut akan dibahas cara membuat pupuk bokashi padat.

  1. Persiapan bahan komposisi pupuk bokashi

Pertama-tama, sebaiknya pilih bahan yang tepat agar hasilnya optimal. Syarat bahan pembuat pupuk bokashi ialah bahan organik, mudah didapat, murah bahkan gratis serta mengandung unsur hara yang diperlukan tanaman. Pupuk kandang ataupun sisa tanaman bisa dijadikan bahan dasar pupuk bokashi karena memenuhi persyaratan yang dibutuhkan.

Ada baiknya Anda mempelajari kandungan unsur hara pada setiap bahan yang akan digunakan. Semakin beragam bahan yang Anda gunakan, semakin kompleks kandungan nutrisinya. Jangan lupa untuk memanfaatkan limbah organik industri dan rumah tangga seperti sisa sayuran, nasi basi, ampas kelapa, ampas tahu, dan lain sebagainya.

  1. Menghaluskan bahan dasar

Biasanya, bahan yang diperoleh terutama dari jenis sisa tanaman masih dalam ukuran panjang atau besar. Hal ini akan membuat proses penguraian mikroorganisme lebih lama sehingga perlu dilakukan penghalusan ukuran, yakni dengan cara mencincangnya menjadi ukuran yang kecil-kecil. Bahan yang sudah dihaluskan kemudian dicampur dan diaduk menjadi satu hingga tercampur merata.

  1. Persiapan mikroorganisme pengurai (dekomposer)

Untuk menguraikan semua bahan, Anda membutuhkan bantuan mikroorganisme pengurai. Tentunya mikroorgnisme ini bersifat baik dan menguntungkan dan bukan merupakan patogen. Mikroorganisme pengurai (dekomposer) dapat berupa mikroba atau jamur fermentasi. Ada banyak yang bisa Anda pakai seperti Bacilus sp, Yeast (ragi), trichoderma sp, dan mikoriza atau yang lebih populer adalah EM4 botol.

Setelah mendapatkan mikroorganismenya, sebaiknya diaktifkan terlebih dahulu dengan melarutkan dalam ember berisi air dan ditambahkan gula atau molase (tetes tebu) dan dibiarkan sekitar 2 hari agar mikroorganisme berkembang. Jika itu berupa jamur, sebaiknya buat starter terlebih dahulu dengan membiakkannya pada media nasi sebelum digunakan untuk membuat pupuk bokashi padat.

  1. Pembuatan pupuk bokashi padat

Pada tahap pembuatannya, Anda bisa memilih untuk menggunakan metode aerob (dengan oksigen) atau anaerob (tanpa oksigen). Pertama, bahan yang sudah halus diletakkan pada tempat yang kering atau wadah (sebaiknya jangan beralas tanah untuk meminimalisir kontaminasi patogen).

Buat separuh tumpuk, lalu basahi dengan air secukupnya dan siramkan larutan mikroorganisme (EM4) atau starter jamurnya dan aduk lalu padatkan. Buat lapisan menumpuk di atasnya dan lakukan cara yang sama.

Setelah itu, tutup tumpukan bahan pupuk tadi dengan terpal (plastik) dan pastikan tetap rapat hingga 2—4 hari. Setelah 3 atau 4 hari, terpal dibuka dan isi tumpukan pupuk diaduk, kemudian ditutup lagi, namun kali ini Anda tak perlu memastikannya rapat agar ada udara yang masuk.

Setiap 2 hari sekali adonan pupuk diaduk untuk mengurangi panas pada proses penguraian serta meratakan persebaran mikroorganisme. Suhu adonan yang terlampau panas malah justru dapat membunuh mikroba dan jamur pengurai.

Setelah 2 minggu, pupuk bokashi sudah jadi. Semakin lama Anda menunggunya, akan semakin baik. Rata-rata para petani membuatnya sekitar satu bulan agar pupuk sudah benar-benar terurai.