Pupuk Organik Tambahan Pacu Produksi Pohon Kopi

Pertanianku — Seiring berjalannya waktu, pohon kopi bisa mengalami kekurangan bahan organik. Kondisi ini ditandai oleh beberapa gejala tertentu, apalagi pohon kopi yang ditanam di tanah latosol. Tanaman kopi yang sudah tidak produktif lama-kelamaan akan rusak dan tidak bisa bernilai ekonomi lagi. Untuk mengatasi permasalahan tersebut, Anda bisa memberikan pupuk organik pohon kopi sebagai pupuk tamabahan.

pupuk organik pohon kopi
foto: Pixabay

Penambahan pupuk organik untuk pohon kopi bisa dilakukan dengan menambahkan kompos, hijauan yang terbuat dari gulma, dan limbah industri gula tebu. Berikut ini ulasan lebih jelas mengenai ketiga pupuk organik tersebut.

Kompos

Kompos terbuat dari kotoran sapi, kotoran kambing, belotong, daun penanung, dan kulit kopi. Kompos yang diberikan harus sudah terfermentasi dengan sempurna agar tidak membahayakan tanaman kopi.

Pupuk ini diberikan dengan cara ditebar atau dibenamkan ke dalam tanah. Pemberian pupuk kompos terbukti dapat meningkatkan hasil produksi kopi mencapai 16—49 persen. Hal ini karena bahan organik di dalam tanah meningkat setelah diberikan pupuk kompos. Peningkatan produksi dapat lebih tinggi jika pupuk diberikan dengan cara dibenamkan.

Limbah industri gula (belotong)

Limbah industri gula sering disebut dengan belotong. Bahan organik ini mengandung C organik yang cukup tinggi serta beberapa unsur hara lainnya. Unsur hara yang terkandung di dalam belotong sangat bervariasi, bergantung pada proses pengolahan yang dilakukan oleh pabrik gula tersebut.

Belotong sering diberikan untuk tanaman kopi robusta karena sudah terbukti dapat meningkatkan hasil produksi selama empat tahun berturut-turut. Belotong bisa diberikan dengan cara ditebar dan dibenamkan.

Jika belotong diberikan dengan cara ditebar, dosis yang sebaiknya digunakan adalah 25 kg/pohon/tahun. Sementara itu, dosis belotong yang dibenamkan adalah 15 kg/pohon/tahun. Dosis ini sudah dianggap pas dan bisa memberikan hasil produksi yang lebih tinggi.

Pemberian belotong dengan cara ditebar dapat meningkatkan produksi tanaman kopi lebih tinggi dibandingkan belotong yang diberikan dengan cara dibenamkan. Namun, tetap saja kedua cara tersebut baik untuk digunakan, hanya saja hasil yang didapatkan akan berbeda sedikit.