Pertanianku — Pohon jabon yang merupakan tanaman kehutanan memerlukan pupuk selama masa pemeliharaan. Pupuk pohon jabon berfungsi untuk mempercepat waktu panen dan meningkatkan produksi per m3 pada waktu panen yang sudah ditentukan. Hal ini karena adanya nutrisi yang diberikan melalui pupuk yang diserap oleh pohon.

Para pembudidaya pohon jabon biasanya sudah menentukan target waktu panen dengan ukuran diameter tertentu. Target waktu panen yang biasa digunakan adalah 5, 7, dan 10 tahun, pupuk digunakan agar target tersebut bisa didapatkan oleh petani.
Pemupukan diberikan beberapa kali secara bertahap. Pupuk pertama diberikan saat penanaman. Pupuk yang diberikan adalah pupuk kandang sebanyak 5 kg per lubang tanaman dan NPK sebanyak 50 gram per lubang tanam. Pupuk diberikan dengan cara membenamkan pupuk ke dalam media tanam.
Setelah pemberian pertama, pupuk pohon jabon diberikan secara rutin 6 bulan sekali. Pupuk yang diberikan adalah pupuk urea dengan dosis 50 gram per tanaman. Setelah mencapai tahun ketiga, dosis pupuk urea perlu ditambah menjadi 80 gram per tanaman.
Selanjutnya, pohon jabon perlu diberikan pupuk lanjutan untuk mempercepat pertumbuhan tanaman. Pupuk lanjutan diberikan pada awal dan akhir musim hujan sebanyak 100—200 gram per tanaman hingga satu tahun sebelum kayu dipanen.
Pupuk lanjutan diberikan dengan cara membuat parit melingkar di bawah proyeksi tajuk terluar sedalam 10 cm, lalu pupuk ditabur di parit tersebut. Setelah ditebar, parit tersebut ditutup kembali dengan tanah.
Pertumbuhan bibit jabon di lahan biasanya sering mengalami pertumbuhan yang tidak seragam. Ada yang sudah tumbuh besar, tetapi ada juga yang masih kecil. Untuk menghemat biaya penggunaan pupuk, Anda bisa memberikan pupuk pada tanaman yang masih kecil terlebih dahulu. Sistem pemupukan ini bernama pupuk selektif.
Dengan sistem pupuk selektif, Anda bisa mendapatkan pertumbuhan pohon jabon yang seragam karena tanaman yang kecil bisa mengejar tanaman yang besar setelah diberikan pupuk. Hal tersebut bisa membuat panen bisa dilakukan serentak bersamaan. Selain itu, biaya pemupukan yang dikeluarkan melalui sistem pupuk selektif lebih murah.