Pupuk, Unsur Penting Penunjang Pertumbuhan Tanaman

Pertanianku – Ibarat manusia yang perlu makan agar dapat berkembang, tanaman juga demikian. Makanan yang dibutuhkan tanaman berupa zat-zat (unsur) hara di dalam tanah. Keberadaan unsur hara dalam tanah sangat terbatas, apalagi setiap hari diisap oleh tanaman di atasnya. Apabila tidak diimbangi dengan penambahan unsure hara, tidak mustahil tanah akan menjadi miskin hara. Untuk menjaga ketersediaan unsur hara di dalam tanah, biasanya dilakukan pemupukan.

pupuk

Ditinjau dari bahan bakunya, pupuk yang diberikan untuk menambah unsure hara ada dua macam, yaitu pupuk organic dan pupuk anorganik. Pupuk organik atau salah satunya kompos adalah pupuk yang terbuat dari bahan-bahan organik, seperti daundaun, batang, ranting yang melapuk, atau kotoran ternak. Adapun pupuk anorganik adalah pupuk yang terbuat dari bahan-bahan kimia, seperti urea, ZA, TSP, SP–36, dan KCI.

Persentase kandungan unsur hara dalam pupuk anorganik relatif tinggi sehingga petani cenderung menggunakan pupuk ini. Namun, belakangan ini harga pupuk anorganik (urea, TSP, dan KCI) semakin naik. Hal itu tentu saja menambah beban biaya bagi petani yang menggunakannya. Untuk itu, perlu dicari pemecahan masalahnya. Alternatif pemecahan masalah yang baik adalah mengurangi ketergantungan atau penggunaan pupuk anorganik tersebut dan segera beralih ke kompos. Keputusan untuk beralih ke pupuk organik sebaiknya jangan dilakukan semata-mata karena harga pupuk anorganik yang naik, melainkan perlu diketahui pula bahwa penggunaan pupuk anorganik juga membawa dampak yang kurang baik. Dampak yang kurang baik akibat penggunaan pupuk anorganik sangat beragam. Misalnya, tanah menjadi rusak jika penggunaan yang berlebihan dan terus-menerus sehingga akan menyebabkan tanah menjadi keras. Selain itu, akan terjadi pencemaran air, polusi udara, dan terganggunya keseimbangan alam.

 

Sumber: Buku membuat pupuk secara kilat