Pertanianku — Bambu tali (Asparagus cochinchinensis Lour.) Merr. merupakan tanaman yang menyimpan banyak khasiat. Tanaman ini memiliki rasa manis, pahit, dan bersifat mendinginkan. Masyarakat Sunda lebih mengenalnya dengan sebutan asparagus, sedangkan nama asing bambu tali adalah Christus dorn (Inggris) dan tian men dong (Cina).
Kandungan yang terdapat di dalam bambu tali di antaranya asparagine, glukosa, fruktosa, 5-methoxymethylfurfural, dan β-sitosterol. Saat dikonsumsi, bahan-bahan tersebut akan masuk ke meridian paru-paru dan ginjal sehingga dapat membersihkan paru-paru, serta merangsang produksi cairan tubuh.
Efek farmakologis yang dimiliki oleh tanaman ini, di antaranya antitoksin, antineoplastik, dan penurun panas. Selain itu, bambu tali dapat menambah daya tahan tubuh dengan cara meningkatkan imunitas. Namun, tanaman ini kurang baik untuk penderita batuk karena flu.
Berdasarkan hasil penelitian, bambu tali dapat menghambat sarcoma-180 pada tikus dan berbagai jenis leukimia pada manusia.
Bagian yang dapat dimanfaatkan sebagai obat herbal adalah umbi tanaman yang dikeringkan. Umbi tanaman bisa digunakan untuk mengobati beberapa penyakit berikut.
Batuk darah, TBC, dan sakit kerongkongan
Cuci bersih 6–12 gram umbi bambu tali kering, lalu rebus dengan 2 gelas air sampai tersisa 1 gelas. Minum air rebusannya saat hangat. Jika diperlukan, minum 2 kali sehari masing-masing gelas.
Kanker payudara, carcinoma, fibroadenoma, dan hyperplasia kelenjar payudara
Cuci bersih 20–40 gram umbi bambu tali kering, lalu rebus dengan 2 gelas air sampai tersisa 1 gelas. Minum air rebusannya sekaligus 1 gelas sehari. Ramuan ini, dengan cara pengobatan yang sama, dapat digunakan untuk mengobati kanker limpa dan kanker darah (leukimia).
Kencing manis
Cuci bersih 6–12 gram umbi kering, lalu rebus dengan 2 gelas air sampai tersisa 1 gelas. Minum air rebusan saat hangat 2 kali sehari sampai sembuh, masing-masing 1 gelas.