Pertanianku — Jabon bisa ditanam secara monokultur dan tumpang sari bersama beberapa jenis tanaman pertanian lainnya. Penanaman secara monokultur hanya mampu menghasilkan kayu jabon. Pasalnya, di Indonesia tanaman jabon sebatas dimanfaatkan sebagai tanaman penghasil kayu, bagian lainnya jarang dimanfaatkan oleh masyarakat. Tumpang sari pohon jabon bisa membuat petani mendapatkan tambahan pemasukan dari komoditas lain.
Sistem tanam monokultur dan tumpang sari memiliki kelebihan dan kekurangannya masing-masing. Meski bisa memberikan pemasukan tambahan, sistem tanam tumpang sari terbilang agak rumit dibandingkan sistem monokultur. Hal ini karena pembudidaya harus memelihara dua jenis pohon dalam satu lahan sekaligus. Namun, jika pembudidaya sudah siap melakukannya, penanaman secara tumpang sari bisa dilakukan dengan mudah.
Tumpang sari pohon jabon bisa dilakukan dengan beberapa jenis tanaman yang disesuaikan dengan umur tanaman jabon. Penyesuaian umur pohon jabon dengan jenis tanaman tumpang sari dilakukan agar tanaman tumpang sari bisa tetap mendapatkan sinar matahari.
Berikut ini ragam tanaman tumpang sari untuk pohon jabon.
Tahun pertama
Pohon jabon yang ditanam dengan jarak tanam hanya sekitar 3 m × 3 m akan menyebabkan tajuk tanaman menutupi area di bawah pohon sehingga cahaya yang dapat sampai di permukaan tanah terbilang sedikit. Pada awal penanaman (tahun pertama) jenis tanaman yang bisa Anda tanam adalah kacang tanah, cabai, singkong, ataupun terong. Tanaman-tanaman tersebut ditanam di antara jalur-jalur tanaman jabon.
Tahun kedua
Pada tahun kedua, tanaman yang dapat ditanam di antara pohon-pohon jabon adalah tanaman yang tahan terhadap naungan seperti pisang, kopi, salak, kapulaga, atau tanaman keladi-keladian. Pada fase ini tajuk tanaman sudah mulai menutupi cahaya matahari, tetapi Anda bisa memangkas bagian tanaman yang bisa dipangkas untuk membiarkan cahaya masuk.
Namun, tahukah Anda bahwa pohon jabon memiliki kemampuan untuk memangkas cabang secara alami sehingga cahaya bisa masuk ke permukaan pada pagi dan sore hari. Sementara itu, ketika hari sedang terik, tanaman tumpang sari akan terlindung dari intensitas cahaya matahari yang tinggi.