Rambutan, Pohon Buah yang Subur di Dataran Rendah

Pertanianku — Sumber genetik rambutan berasal dari Malaysia, Sumatera, dan Kalimantan. Di pedalaman hutan Kalimantan ditemukan banyak spesies liar dari rambutan. Kini, buah ini sudah menyebar hingga Filipina, Thailand, Vietnam, dan negara tropis lainnya. Pohon rambutan terkenal dengan tanaman buah dataran rendah.

rambutan
foto: pertanianku

Pohon rambutan dapat tumbuh di dataran rendah hingga ketingian 500 mdpl dengan tipe iklim basah. Curah hujan yang dibutuhkan antara 1.500—3.000 mm per tahun.

Bukan hanya buahnya yang sering dikonsumsi oleh masyarakat, bagian tanaman lainnya pun sering dimanfaatkan menjadi obat herbal untuk menyembuhkan beberapa macam penyakit. Bagian yang sering digunakan adalah akar, kulit kayu, dan daun tanaman.

Pohon buah berambut merah ini membutuhkan tanah yang gembur dan subur untuk berbuah dengan lebat. Pohon ini mampu bertahan di lahan gambut yang masam dan tanah latosol kuning dengan pH 4—6,5. Tipe tanah yang disenangi adalah tanah latosol kuning.

Pohon rambutan membutuhkan musim kemarau selama 3—4 bulan untuk merangsang pembungaan agar mampu menghasilkan buah. Jika pembungaan berlangsung pada musim hujan, air hujan yang mengenai bunga akan menyebabkan bunga rontok dan gagal berbuah. Selain itu, bunga lebih mudah terserang penyakit mildu tepung Oidium sp.

Masa pembuahan yang baik terjadi pada musim hujan. Buah yang tumbuh pada musim kemarau, apalagi jika kemarau berlangsung berkepanjangan, dapat menyebabkan buah kurang berisi atau kerempeng. Selain itu, biji buah tidak bisa berkembang, terlihat kempis dan rudimenter.

Pohon rambutan dapat tumbuh hingga setinggi 7 meter dengan kayu yang keras dan mudah terbakar meskipun daunnya masih segar. Oleh karena itu, kayu pohon rambutan sangat cocok dijadikan kayu bakar.

Perbanyakan tanaman rambutan lebih baik dilakukan dengan cara okulasi. Perbanyakan dengan susuan atau cangkok jarang digunakan karena dianggap kurang efisien.

Varietas rambutan unggulan yang disarankan untuk ditanam adalah binjai (merah), rapiah (kecil dan hijau kekuningan), lebak bulus (merah), garuda (besar dan merah menyala), antalagi (merah), bahararang (merah), dan sitangkue (merah).

Buah sudah bisa dipanen setelah buah berumur 120 hari di pohon pascabunga mekar. Panen bisa dilakukan dngan cara memotong tangkai buah. Rambutan biasanya dipanen pada Desember hingga Februari.

Untuk mendapatkan bibit rambutan unggul, Anda bisa menghubungi Toko Trubus terdekat di kota Anda. Selain bibit rambutan unggul, Toko Trubus menyediakan beragam keperluan berkebun seperti media tanam, pupuk, pestisida, dan sarana produksi pertanian lainnya. Segera hubungi Toko Trubus untuk solusi kebutuhan pertanian Anda.