Pertanianku – Saat ini ikan kakap merah strain Taiwan tengah menjadi primadona di sektor budidaya ikan laut. Bahkan, menurut seorang pembudidaya bernama Krisna dari Tanjung Putus, Kabupaten Pesawaran, Lampung, mengungkap keberhasilan perbenihan ikan kakap merah strain Taiwan dengan produksi benih rata-rata per siklus (2 bulan), yakni sebanyak 12.000 ekor mampu meraup pendapatan setidaknya Rp42 juta per siklus atau Rp21 juta per bulan, dengan harga rata-rata Rp500 per sentimeter panjang ikan.
Kepala Balai Besar Perikanan Budidaya Laut (BBPBL) Lampung, Mimid Abdul Hamid, mengatakan bahwa daya tarik kakap merah strain Taiwan ini terletak pada pertumbuhannya yang relatif lebih cepat. Ikan ini juga memiliki toleransi tinggi terhadap lingkungan seperti salinitas, suhu, dan kekeruhan. Kemudian responsif terhadap pakan buatan. Selain itu, juga tahan terhadap penyakit. Dan juga tingkat kanibalismenya sangat rendah.
Keberhasilan melakukan perekayasaan teknologi perbenihan yang dilakukan BBPBL Lampung secara tidak langsung mendorong tumbuhnya sumber ekonomi baru melalui usaha kecil menengah yang didirikan di masyarakat. Fakta tersebut muncul karena saat ini pertumbuhan hatchery skala rumah tangga (HSRT) untuk memproduksi benih ikan secara massal terus naik.
Mimid Abdul Hamid menjelaskan bahwa saat ini di Lampung setidaknya terdapat enam HSRT yang sudah mulai memproduksi benih ikan kakap merah strain Taiwan. Masing-masing HSRT mampu melakukan produksi benih dengan rata-rata mencapai 72.000 ekor per tahun dengan ukuran benih panjang 7 cm.
Hingga saat ini setidaknya ada lebih dari 13 kelompok pembudidaya ikan laut yang sudah mulai mengusahakan budidaya ikan kakap merah strain Taiwan. Angka itu diprediksi akan meningkat terus seiring respons masyarakat yang menilai komoditas ini sangat menjanjikan sebagai alternatif usaha baru.
Untuk produksi benih kakap merah strain Taiwan di BBPBL Lampung, Mimid Abdul Hamid menyebutkan saat ini kapasitasnya bisa mencapai minimal 15.000 ekor per bulan. Jumlah tersebut untuk memenuhi permintaan kebutuhan benih di Lampung dan daerah lain yang mulai tertarik seperti Riau, Bali, Situbondo, Kepulauan Seribu, dan Maluku.
Dirjen Perikanan Budidaya Kementerian Kelautan dan Perikanan, Slamet Soebjakto, mengungkapkan bahwa pihaknya akan terus berupaya mendorong pengembangan varian jenis komoditas budidaya laut yang berbasis tren permintaan pasar termasuk ikan kakap merah strain Taiwan yang menjadi prioritas yang akan dikembangkan ke depan.
Direktur Perbenihan Kementerian Kelautan Perikanan, Coco Kokarkin, mengatakan keberhasilan produksi massal benih ikan kakap merah strain Taiwan menjadi capaian yang menggembirakan untuk saat ini.
Coco juga menilai komoditas kakap merah strain Taiwan memiliki pangsa pasar yang lebih luas dibandingkan komoditas budidaya laut lainnya. Sebab, dengan perekayasaan teknologi perbenihan, ikan kakap merah strain Taiwan sudah berhasil dilakukan.