Raup Untung Berlipat dari Madu Vegan

Pertanianku – Salah satu produk minuman kesehatan yang tengah dilirik dan menjadi pembicaraan adalah madu vegan. Pasalnya, madu vegan adalah madu nonhewani yang bukan berasal dari lebah, melainkan dari sari nektar pohon lontar. Madu ini baik untuk para vegan, sebutan bagi vegetarian yang tak mengonsumsi telur, daging, dan madu.

Madu vegan berasal dari sari pohon lontar dan tidak mengandung unsur hewani. Madu vegan memang dikhususkan untuk kaum vegetarian. Produk ini diciptakan agar para vegan atau kaum pecinta vegetarian yang tidak mengonsumsi telur, daging dan madu, masih bisa menikmati cita rasa madu.

Meski pangsa pasarnya terbilang cukup besar, pelaku usaha madu vegan tidaklah terlalu banyak. Salah satu pelaku usaha madu vegan ini adalah Ricky Wibowo. Ia mendirikan usaha madu ini sejak dua tahun yang lalu di Denpasar, Bali.

Awal mulanya, Ricky melihat bahwa potensi penjualan madu vegan belum banyak dilakukan. Terlebih bahan dari madu ini berasal dari nonhewani dan memiliki manfaat yang lebih daripada madu pada umumnya.

“Saya melihat untuk orang yang vegetarian ini lebih sehat karena indeks gulanya rendah dan aman untuk tubuh, dan permintaan akan madu vegan semakin meningkat dari waku ke waktu,” ujarnya.

Proses pembuatannya, tambah Ricky, tidak memakan waktu yang lama. Dari bunga lontar akan mengalir cairan yang sebelumnya telah dihisap oleh tawon. Cairan yang menetes dari bunga itulah yang diolah dan diambil Ricky untuk dijadikan madu. Setelah cairan diambil dari batang bunga, selama 24 jam, cairan itu lalu direbus untuk menjadi madu.

Ricky mengklaim, kelebihan dari madu vegan dibandingkan dengan madu yang lainnya adalah cairan madu yang terdapat air weda. Air weda ini disebut-sebut sebagai minuman berkhasiat. Disamping itu, kandungan madu vegan 100% tidak mengandung bahan dari unsur hewani.

“Madu vegan bermanfaat untuk menjaga daya tahan tubuh, menyembuhkan penyakit kronis dan aman bagi penderita diabetes,” ungkapnya.

Saat ini, Ricky dibantu oleh empat orang karyawan untuk memproduksi 100 liter sampai 150 liter madu vegan setiap harinya. Satu botol madu vegan berukuran 250 ml dijual dengan harga Rp32.500. Penjualan secara online dan melalui komunitas organik membuat permintaan semakin meningkat sehingga hampir 90 liter madu selalu habis terjual setiap harinya. Dalam satu bulan, Ricky bisa meraup omzet Rp12.600.000.

Bagaimana, Anda tertarik mengikuti jejak Ricky?