Refugia, Tanaman Hias untuk Lawan Hama

Pertanianku Refugia merupakan salah satu cara pengendalian hama tanaman padi dengan memanfaatkan tanaman hias. Refugia adalah suatu area yang ditumbuhi beberapa jenis tumbuhan yang dapat menyediakan tempat perlindungan, sumber pakan atau sumber daya bagi musuh alami seperti predator dan parasitoid.

Refugia
Foto: Google Image

Teknik refugia lebih tergolong ekonomis dan tentu lebih ramah lingkungan karena dengan tidak menggunakan bahan-bahan kimia yang justru merugikan kesehatan. Refugia bisa merupakan tanaman bunga-bunga yang ada di galangan atau pinggir sawah. Tanaman hias itulah yang akan menarik serangga, lalu menjadi tempat hidup dan berlindung musuh alami hama tanaman padi (wereng dan penggerek batang).

Cara ini telah diuji coba di Vietnam dengan membudidayakan tanaman bunga dan sayur di pematang sawah. Dengan adanya tanaman hias di pinggir sawah, musuh alami tersebut lebih sehat dan daya hidupnya lebih lama.

Saat menyerang OPT (Organisme Pengganggu Tanaman) pun lebih gesit dibanding tidak ada refugia karena musuh alami hanya mengonsumsi pakan dari pinggir sawah. Musuh alami tersebut menjadi sahabat petani dalam menyerang hama penyakit.

Bagaimana memilih tanaman untuk refugia? Banyak alternatifnya, tetapi lebih baik adalah tanaman yang berbunga. Tanaman yang berpotensi besar sebagai refugia adalah tanaman bunga matahari, tanaman kenikir dan tanaman bunga kertas (zinnia). Ketiga tanaman ini mempunyai bunga yang mencolok dan dan mempunyai warna yang diminati musuh alami.

Kelebihan bunga kertas di antaranya selalu mekar dan bunganya beraneka warna sehingga banyak dikunjungi serangga dari berbagai jenis kupu-kupu, semut, kumbang, laba-laba, dan lebah. Kelebihan lain tanaman ini, yaitu mudah ditanam, bibit mudah diperoleh, serta regenerasi tanaman tergolong cepat dan berkelanjutan.

Ada jenis gulma yang dapat digunakan sebagai refugia asteraceae (keluarga aster). Gulma ini ditata pada jalur khusus. Jenis gulma berbunga ini akan menarik serangga musuh alami, pengaruh gulma terhadap tanaman pokok tidak terlalu berarti, bahkan meningkatkan stabilitas ekologi pertanian.

Selain gulma, tumbuhan liar yang berbunga disekitar lahan pertanian juga berpotensi menjadi refugia, antara lain jenis S’ynedrella nodiflora, Centella asiatica, Setaria, Borreria repens, dan Arachis pentoi.

Hal yang perlu diperhatikan dalam menanam tanaman refugia adalah jangan terlalu dekat dengan komoditas utama agar tidak berebut unsur hara dan air. Selain itu, penyemprotan hanya saat populasi hama sudah tinggi. Diharapkan agar serangga menguntungkan yang sudah ada di lahan tidak ikut terbunuh saat penyemprotan.

Pemanfaatan tanaman refugia sebagai mikrohabitat serangga hama dan musuh-musuh alami dapat diterapkan di lahan persawahan ataupun lahan sayuran untuk mengendalikan hama secara alamiah. Penanaman refugia akan mengurangi biaya usaha tani untuk pengendalian hama sehingga keuntungan petani dapat meningkat dan lingkungan terjaga secara berimbang.