Regenerasi Petani Sangat Dibutuhkan di Sukabumi

Pertanianku — Seiring waktu, jumlah petani di Sukabumi, Jawa Barat, setiap tahunnya berkurang sekitar 500 orang. Untuk itu, Sukabumi membutuhkan regenerasi petani.

regenerasi petani
Foto: Google Image

Berdasarkan Data Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian dan Perikanan (DKP3) Kota Sukabumi, pada 2016 lalu, jumlah petani masih mencapai sekitar 5.000 orang. Namun, pada 2018 ini berkurang menjadi sekitar 4.000 orang.

“Regenerasi petani di Kota Sukabumi belum berjalan dengan baik,” ujar Kepala DKP3 Kota Sukabumi Kardina Karsoedi, Kamis (30/8).

Ia menuturkan, penyebab utamanya adalah para pemuda cenderung memilih dunia usaha dan industri daripada bergerak di bidang pertanian.

Menurut Kardina, para pemuda yang terjun langsung menerapkan metode pertanian modern jumlahnya masih sangat sedikit. Bahkan, belum sebanding dengan jumlah pengurangan petani di Kota Sukabumi.

Namun demikian, Kardina mengatakan bahwa para pemuda tersebut banyak yang berhasil menerapkan dan mengembangkan metode pertanian modern seperti hidroponik.

Dengan begitu, ke depan DKP3 Sukabumi berupaya optimal meningkatkan dan mengembangkan inovasi dalam bidang pertanian, baik pertanian konvensional maupun modern. Targetnya supaya banyak pemuda yang tertarik dan berminat menjadi petani.

Upaya lainnya ungkap Kardina yakni menggiatkan sosialisasi, penyuluhan, dan pendampingan kepada para pemuda. Terutama, yang tergabung dalam komunitas pertanian.

“Dalam momen itu disampaikan jika seluruh pemuda memilih dunia usaha dan industri, siapa yang akan melanjutkan bertani dan mengembangkan pertanian,” imbuh Kardina.

Padahal, semua lapisan masyarakat termasuk para pemuda setiap hari mengonsumsi hasil produk pertanian. Lebih lanjut ia menuturkan, proses regenarasi diperlukan karena banyak petani tidak bisa bergerak lagi di bidang pertanian akibat beberapa faktor. Misalnya, usia yang sudah terlalu tua dan beralih profesi ke bidang lain dan penyebab lainnya.

Data DKP3 Kota Sukabumi menyebutkan luas lahan pertanian di Kota Sukabumi masih tersisa seluas 1.484 hektare. Dari jumlah tersebut yang telah masuk program lahan pertanian pangan berkelanjutan hanya seluas 321 hektare.