Pertanianku — Pasti Anda sudah tidak asing dengan kuliner sei sapi yang belakangan ini tengah naik daun. Tahukah Anda, kuliner ini berasal dari Pulau Timor. Anda bisa menjumpai kuliner ini dengan mudah di Kota Kupang, Nusa Tenggara Timur. Melansir dari Indonesia.go.id, nama “sei” diambil dari cara memasak daging yang dilakukan oleh Suku Molo, masyarakat Kepulauan Timor.
Sei merupakan teknik mematangkan daging dengan menggunakan arang yang diletakkan jauh dari tempat pemanggangan. Jaraknya bisa mencapai dua meter. Cara ini berguna untuk mencegah asap meresap ke dalam daging sehingga rasa daging berubah.
Bara api akan terus menyala sampai berhari-hari. Biasanya, Suku Molo akan menggunakan kayu kosambi yang tebal dan besar agar bara dapat bertahan lebih lama. Sei asli tidak menggunakan garam karena Suku Molo tinggal di pegunungan sehingga tidak mengenal garam.
Saat ini sudah banyak varian dari menu sei sapi. Salah satunya, sei sapi yang dipadukan dengan sambal matah. Untuk Anda yang tertarik mencoba membuatnya, simak ulasan resepnya di bawah ini.
Bahan-bahan:
- Daging sei 5 potong, iris-iris sedang
- Serai 1 batang, iris-iris bagian putihnya saja
- Cabai rawit 5 buah, iris-iris
- Bawang merah 10 butir, iris-iris
- Bawang putih 3 butir, iris-iris
- Daun jeruk 5 lembar, buang tulangnya dan iris tipis
- Garam secukupnya
- Kaldu bubuk secukupnya
- Merica secukupnya
- Minyak untuk menumis
Cara membuat:
- Panaskan minyak di wajan, kemudian masukkan daging sei dan tumis hingga setengah matang.
- Masukkan bawang merah, bawang putih, cabai rawit, irisan daun jeruk, dan serai, tumis hingga agak layu dan harum.
Masukkan garam, kaldu, dan merica, lalu cicipi rasanya. Setelah rasanya sudah pas, sei sambal matah sudah siap disantap bersama nasi yang masih panas.