Pertanianku — Jambu biji yang kaya manfaat dapat diolah menjadi berbagai menu makanan yang lezat. Biasanya, jambu biji diolah menjadi minuman jus yang menyegarkan. Selain jus, Anda juga bisa mengolah buah ini menjadi setup jambu biji.

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, setup adalah buah-buahan dan sebagainya yang dimasak dengan cara dikukus atau direbus, lalu dibubuhi gula. Menu setup jambu biji mengandung energi sebanyak 140,5 kkal, protein 1,6 gram, lemak 1,2 gram, karbohidrat 33,8 gram, natrium 6,1 mg, kalium 568,2 mg, kalsium 40,1 mg, dan magnesium 20 mg.
Cara membuat setup jambu biji sangat mudah, Anda bisa membuatnya sendiri di rumah sebagai camilan atau makan malam. Resep setup jambu biji berikut ini, aman untuk dikonsumsi oleh penderita hipertensi.
Bahan-bahan:
- • Jambu biji 200 gram, potong sesuai selera
- • Gula pasir 1 sendok makan
- • Kayu manis 1 batang
- • Cengkih 5 butir
- • Air 200 cc
Cara membuat:
- • Belah jambu menjadi 6–8 bagian, keruk bijinya dan sisihkan.
- • Jerang air di atas api sedang, masukkan gula, kayu manis, dan cengkih. Masak air hingga mendidih dan gula larut.
- • Masukkan potongan jambu, masak hingga mendidih. Setelah itu, kecilkan api.
- • Tutup panci dan masak hingga jambu biji layu serta lunak.
- • Angkat panci dari api, sisihkan jambu, saring cairan gula dan buang ampasnya.
- • Masukkan kembali jambu ke air gula, dinginkan dan sajikan di dalam gelas.
Jambu biji terkenal sebagai sumber vitamin C yang dapat meningkatkan sistem kekebalan tubuh. Dalam 100 gram jambu biji terdapat sekitar 228 mg vitamin C. Buah ini juga mengandung vitamin B3 dan B6 yang berguna untuk meningkatkan aliran darah dan memberi nutrisi penting bagi otak.
Jambu biji juga mengandung senyawa flavonoid dan betakaroten yang dapat bertindak sebagai sel antikanker dan mengatasi kerusakan yang disebabkan oleh radikal bebas.
Kandungan mangan yang terdapat di dalam jambu biji bisa membuat penyerapan nutrisi di dalam tubuh jadi lebih baik. Sementara itu, kandungan serat alami yang tinggi di dalam jambu biji berguna untuk menjaga kesehatan saluran sistem pencernaan. Serat tersebut bekerja dengan cara melindungi selaput lendir usus, merendahkan waktu paparan racun, dan mengikat bahan kimia penyebab kanker pada usus.