Restorasi Terumbu Karang Berhasil Menyerap Ribuan Tenaga Kerja

Pertanianku — Saat ini Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) sedang fokus melaksanakan program padat karya Indonesia Coral Reef Garden (ICRG) atau restorasi terumbu karang. Program tersebut berhasil menyerap hingga lebih dari 10 ribu tenaga kerja. Selain itu, luasan terumbu karang yang berhasil direstorasi telah melampaui target. Target awal sekitar 50 hektare, sedangkan luasan yang sudah berhasil direstorasi mencapai 74,3 hektare.

restorasi terumbu karang
foto: Pixabay

“Berdasarkan data, tenaga kerja yang terserap dari kegiatan ICRG ini lebih 10.171 orang. Bahkan realisasi struktur terumbu karang yang dibangun melebihi target,” tutur TB Haeru, Plt. Dirjen Pengelolaan Ruang Laut seperti dilansir dari laman kkp.go.id.

Para pekerja yang terlibat dalam program tersebut akan dibayar secara cashless melalui BPD Bali. Realisasi upah yang akan diberikan ternyata juga melampaui target, yang semula ditargetkan sekitar 32 persen, kini menjadi 33,68 persen.

ICRG atau restorasi terumbu karang merupakan bagian dari program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) yang telah diadakan oleh pemerintah sejak Oktober 2020 untuk mengatasi dampak pandemi Covid-19 yang masih berlangsung hingga saat ini. Beberapa program PEN yang masih terus berjalan di antaranya menciptakan lapangan kerja sekaligus menjaga ekosistem terumbu karang sebagai lokasi wisata dan edukasi.

Program restorasi terumbu karang dilakukan di lima lokasi yang berada di Pulau Bali, di antaranya Pulau Nusa Dua, Pandawa, Serangan, Sanur, dan Buleleng. Total dana yang digelontorkan untuk program ini sekitar lebih dari Rp111 miliar. Dana yang digunakan berasal dari pemerintah pusat dan daerah.

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan menegaskan upah tenaga kerja yang terlibat dalam program tersebut benar-benar dibayarkan agar salah satu tujuan program PEN ini bisa dirasakan langsung oleh masyarakat.

Selain itu, Menko Marves Luhut juga meminta kepada jajarannya untuk memastikan kualitas terumbu karang yang sudah dibangun agar bisa digunakan untuk menarik wisatawan yang akan berkunjung.

Luhut menjelaskan pengembangan program restorasi terumbu karang bisa lebih bagus apabila dilakukan dengan cara bersinergi dengan beberapa sektor, mulai dari KKP, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, dan Pemerintah Daerah.