RI Impor Garam Sebanyak 75.000 Ton, Bagaimana Nasib Petani Garam?

Pertanianku – Guna mengantisipasi kelangkaan garam yang disebabkan oleh faktor cuaca buruk, Kementerian Perdagangan (Kemendag) akhirnya membuka keran impor garam konsumsi ke tanah air sebanyak 75.000 ton. Merosotnya stok garam memaksa Kemendag memutuskan mendatangkan garam dari luar.

Mantan Menteri Kelautan dan Perikanan (KKP) Sjarif Tjitjip Soetardjo mengapresiasi langkah pemerintah untuk mengimpor garam. Pasalnya, cara tersebut merupakan cara paling tepat untuk mengatasi kelangkaan garam yang saat ini sedang menimpa Indonesia.

Meskipun begitu, Mantan Menteri KKP di era Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) ini mengingatkan pemerintah agar berhati-hati. Jangan sampai niat baik pemerintah untuk mengimpor garam dari luar negeri justru berdampak kepada para pedagang dan petani garam.

“Kalau impor yang harganya lebih murah dan mungkin kualitasnya bagus ‘kan harga petani bakalan hancur. Nah, ini harus menjadi diperhatikan,” ujarnya belum lama ini.

Lebih jauh Sjarif mengatakan, agar berimbang yang terpenting adalah bagaimana pemerintah harus turun tangan dan memberikan support kepada para petani garam. Sambil juga pemerintah menetapkan patokan harga agar tidak terlalu murah sehingga tidak merugikan pedagang kecil.

“Pemerintah harus turun dan berikan support. Kalau emang kurang ya memang harus impor berarti kekurangan itu harus dijaga selama ini,” ungkap Sjarif.